Sumedang (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin, menyatakan, para praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan tulang punggung masa depan bangsa Indonesia, sehingga harus menjadi SDM yang berkualitas dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Syafruddin saat kuliah umum di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa, menyatakan, IPDN harus terus menciptakan aparatur sipil negara yang pintar dalam mengelola pemerintahan di tengah kondisi era milenial.

IPDN, lanjut dia, harus mampu menyiapkan putra putri terbaik dengan memberikan bekal pengetahuan dan pelatihan tentang pemerintahan di era masa kini.

"Dapurnya di sini dan saya meyakini ini kunci pemerintahan yang di masa akan datang," katanya.

Ia menyampaikan kepada praja IPDN untuk lebih semangat belajar dan berlatih yang tidak hanya di kampus, tetapi bisa mengembangkannya di luar untuk menjadi agen perubahan.

"Jangan mengejar prestasi di kampus saja, tapi kembangkanglah kreativitas dan cita-cita untuk menghasilkan karya terbaik, jadilah agen perubahan," katanya.


Baca juga: Tinggi, animo putra-putri Papua jadi praja IPDN

Baca juga: Mendagri ancam pecat praja IPDN pelaku tindak kekerasan, pengguna narkoba

Baca juga: Lulusan IPDN diharapkan jadi camat

Ia menyampaikan, generasi muda bangsa merupakan penerus dalam membangun bangsa sehingga harus mampu mewujudkan bangsa yang lebih baik.

Khususnya IPDN, kata dia, merupakan SDM yang dibentuk sebagai aparatur negara untuk menjadikan pemerintahan yang lebih baik.

"Terutama IPDN, mereka dibangun dan dibentuk aparatur pemerintah yang berkualitas," katanya.

Rektor IPDN, Murtir Jeddawi, menambahkan, Praja IPDN saat ini berjumlah 5.990 praja tersebar di seluruh kampus IPDN di Indonesia, salah satunya di Kampus IPDN Jatinangor sebanyak 3.719 praja.

IPDN, kata dia, telah mereformasi diri, termasuk materi pelajaran disesuaikan dengan keadaan dan tantangan zamannya.

"IPDN sudah berubah tidak ada kekerasan, tapi tetap mengedepankan kedisiplinan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019