Saya tanya, AHY pantas tidak jadi menteri? Jangan karena ganteng aja ya, dia juga lulusan Harvard."
Bandung (ANTARA) - Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto serta sejumlah petinggi koalisi Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PAN dan Partai Berkarya menggelar kampanye terbuka di Stadion Sidolig Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis.

Dalam kampanyenya di hadapan ribuan orang yang di Stadion Sidolig Bandung, Prabowo melihat masyarakat semakin cerdas menjelang pelaksanaan Pilpres 2019.

"Saudara datang ke sini dikasih duit atau tidak? Saudara tidak dikasih duit, karena memang kita tidak punya duit," kata Prabowo.

Selain itu Prabowo sempat menyinggung sejumlah awak media massa yang meliput kampanyenya di Bandung. Dia menduga media sedang menunggunya salah bicara.

"Halo media, anda ke sini mau liput acara atau mau nunggu saya salah bicara? Saya tidak takut bicara karena saya membela rakyat Indonesia," kata Ketum Gerindra itu.

Dalam kesempatan tersebut Prabowo membuka bajunya dan memberikan kepada hadirin yang datang.

Bukan hanya baju, Prabowo yang mengenakan topi juga melempar topinya untuk diberikan kepada masyarakat yang hadir.

"Saudara-saudara, saya tidak bisa kasih baju (kampanye) untuk kalian, jadi baju saya aja saya kasih. Kacamata? Jangan," kata Prabowo.

Di tengah pidato, Prabowo sempat merasa bingung ingin bicara apalagi dan kembali menyinggung tentang antusiasme rakyat panas-panas datang ke acara kampanyenya.

Dia ingin menyudahi pidato, karena bajunya sudah diberikan kepada rakyat, sehingga dirinya tinggal pakai kaos dalam saja.

Selain itu Prabowo juga menyebutkan akan menjadikan jajaran tokoh koalisi pendukungnya sebagai menteri pada kabinetnya nanti jika terpilih sebagai presiden.

Dia mengatakan sejumlah tokoh partai yang mendukungnya adalah orang-orang cerdas.

"Saya tanya, AHY pantas tidak jadi menteri? Jangan karena ganteng aja ya, dia juga lulusan Harvard," katanya.

"Pak Sohibul lulusan Jepang, S3 ilmu industri, tidak jadi ketua partai aja beliau sudah pintar," lanjut dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019