Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masa tanggap darurat banjir Sentani telah selesai dan mulai memasuki transisi darurat menuju pemulihan.

"Rapat koordinasi menyepakati tanggap darurat berakhir pada Jumat (29/3), dilanjutkan dengan transisi darurat menuju pemulihan selama tiga bulan mulai Sabtu (30/3) hingga Kamis (27/6)," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sutopo mengatakan hal-hal yang dilakukan pada masa tanggap darurat dapat dilanjutkan kembali selama masa transisi darurat menuju pemulihan, kecuali pencarian korban.

Status transisi darurat hanya administratif agar tetap ada kemudahan akses dalam penggunaan anggaran, pengerahan personel, logistik, peralatan dan lain-lain selama penanganan bencana.

"Dengan masa tanggap darurat yang berakhir, sebagian personel akan kembali ke daerahnya. Personel yang berkurang itu telah disiapkan antisipasi," tutur Sutopo.

Menurut dia, sebanyak 7.321 personel gabungan masih bertugas di lapangan melakukan penanganan darurat di lokasi bencana.

"Stok logistik untuk pengungsi masih cukup untuk 14 hari mendatang. BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Selama masa transisi darurat pemerintah juga akan tetap mendampingi dan memberikan bantuan untuk korban bencana," jelasnya.

Banjir bandang Sentani terjadi pada Sabtu (16/3), pukul 18.00 hingga 23.30 WIT, di Distrik Sentani, Distrik Waibu, Distrik Sentani Barat, Distrik Ravenirara dan Distrik Depapre.

Banjir bandang di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya terjadi akibat hujan deras di wilayah Pegunungan Cycloops yang sudah gundul. 

Baca juga: Kerugian banjir Sentani mencapai Rp454 miliar

Baca juga: Tiga bendungan alam di Gunung Cycloop jadi ancaman banjir bandang


 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019