Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat  untuk mengatasi permasalahan banjir yang menggenangi badan jalan utama di daerah itu akibat luapan air dari kondisi drainase yang buruk.

"Kita akan langsung melakukan penyelesaian (banjir) karena itu menyangkut jalan provinsi, kita meminta bantuan kepada provinsi," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Minggu.

Ia menuturkan, saat ini sedang musim hujan, bahkan intensitasnya cukup tinggi menyebabkan beberapa lokasi di jalan utama kewenangan provinsi maupun kabupaten tergenang banjir.

Salah satunya di jalan protokol Ciateul, Kecamatan Tarogong Kaler, ujar Bupati, merupakan jalan provinsi yang secepatnya akan dilakukan pembongkaran saluran yang menjadi penyebab tersumbatnya aliran air.

"Jadi ada yang tersumbat, harusnya gede, tapi itu kecil jadi meluap ke jalan," katanya.

Ia menyampaikan, banjir yang menggenangi badan jalan di Garut telah menjadi perhatian pemerintah daerah untuk segera diselesaikan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan maupun aktivitas masyarakat.

Ia menyebutkan, program yang segera digulirkan untuk mengatasi banjir di jalanan itu dengan melakukan pembongkaran saluran air kecil sehingga terjadi penyumbatan dan banjir saat turun hujan.

"Tahun ini ada yang sudah dibongkar, kami sekarang ada 12 titik (pembongkaran) yang utamanya," katanya.

Terkait titik genangan air lainnya, kata dia, juga menjadi perhatian pemerintah dan akan diselesaikan dengan alokasi anggaran di tahun 2020.

"Untuk yang lainnya, beberapa genangan juga akan diselesaikan di 2020," katanya.

Sebelumnya, setiap turun hujan deras mengguyur wilayah perkotaan Garut seringkali menimbulkan banjir di beberapa titik jalan protokol dengan ketinggian sekitar lutut orang dewasa.

Bahkan genangan air juga sering terjadi di beberapa kawasan seperti Jalan Pembangunan, Jalan Terusan Pembangunan, Jalan Proklamasi, termasuk di sekitar Simpang Lima Garut.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019