Makassar (ANTARA) - Sejumlah sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan ronda jaga malam untuk menjaga keamanan fasilitas infrastruktur pelaksanaan ujian siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA), terutama pada jeda waktu pelaksanaan ujian hari ketiga (4/4) sampai keempat (8/4).

Sejumlah pihak sekolah penyelenggara UNBK di Makassar, Kamis, mengatakan persiapan ekstra itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai masalah, utamanya pada pengamanan infrastruktur yang digunakan saat ujian, seperti komputer, laptop dan server.

Kepala SMAN 11 Makassar, Dra Masyita, mengatakan pengamanan semakin diperketat, bukan hanya pada malam hari tetapi juga siang hari, dengan cara membagi tugas jaga bagi para guru di sekolah itu.

"Tugas jaga bagi guru laki-laki dilakukan setiap malam hari, sedangkan guru perempuan pada waktu siang hari," ujarnya.

Menurut dia, pihak sekolah itu sudah melayangkan surat tugas kepada para guru untuk penjagaan dan ronda, agar ada rasa tanggung jawab, terutama bagi guru-guru laki-laki, sedangkan guru perempuan bertanggung jawab menyiapkan konsumsi selama penjagaan.

"Jadi siang juga tetap kita amankan karena berdasarkan pengalaman sebelum ujian kemarin, ada beberapa sekolah swasta mengalami kecurian," katanya.

Penjagaan intensif tersebut juga dibantu oleh pihak aparat keamanan dan ketertiban masyarakat setempat, pihak kepolisian dan satuan pengamanan (satpam) sekolah.

"Sebenarnya kami dari pihak penyelenggara merasa sedikit khawatir dengan pengamanan laptop, server dan sebagainya. Kan tanggung jawabnya ke kami," katanya.

Peserta UNBK di SMA 11 Makassar sebanyak 398 siswa menggunakan empat ruangan yang dibagi dalam tiga sesi.
 
Suasana pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) yang tengah berlangsung di SMAN 11 Makassar, Kamis (4/04/2019). (ANTARA FOTO/HO/Nur Suhra Wardyah)


Senada dengan itu, Kepala SMA 9 Makassar, Supardin, mengatakan pihaknya telah menyurati dan memperbanyak koordinasi dengan pihak kepolisian dan Koramil setempat sebagai bentuk antisipasi pengamanan selama masa jeda empat hari ujian ini.

"Pokoknya kita tidak boleh lengah. Malam hari, kami juga memaksimalkan penjagaan dari guru-guru dan satpam di sini dalam waktu 24 jam," ujarnya.

Di tempat berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo menyatakan hal inilah yang memang harus dilakukan pihak sekolah dengan berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait.

Ia mengatakan upaya antisipasi yang dilakukan pihak sekolah tersebut sangat penting untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan ujian di sekolah masing-masing.

Baca juga: Pelaksanaan UNBK hari ketiga di Papua diwarnai listrik padam
Baca juga: Banyak sekolah di pedalaman Aceh tak punya komputer, sebut Ombudsman

 

Pewarta: Laode Masrafi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019