Jakarta (ANTARA) - Emal Sherzad, anggota Komite Eksekutif Federasi Wartawan Olahraga Afghanistan (ASJF) yang juga komentator olahraga kriket untuk TV Tolo dan Lemer, sedang dalam perjalanan dari kantor ke rumah awal Maret lalu ketika diculik sekelompok pemberontak di Kabul.

Seperti yang dikutip dari Asosiasi Wartawan Olahraga Internasional (AIPS) melalui situs mereka http://www.aipsmedia.com, insiden tersebut membuat ASJF mengimbau agar pihak keamanan segera bertindak untuk memberikan perlindungan lebih baik dan untuk menyelamatkan jiwa wartawan.

Sherzad berusaha melawan saat para penculik berusaha untuk menyeretnya dan berusaha membunuhnya. Sherzard akhirnya berhasil kabur dan dengan pertolongan perusahaan serta keluarga, saat ini berada di tempat aman di India.

Ini bukanlah untuk pertama kali TV Tolo dan Lemar mendapat ancaman terhadap para awak media mereka. Sudah dua kali perusahaan tersebut menjadi target Taliban dan kedua wartawan mereka tersebut kehilangan nyawa.

Komite Perlindungan Wartawan (CPJ), sebuah organisasi independen dan nirlaba yang berjuang untuk mempromosikan kebebasan pers di seluruh dunia, melaporkan bahwa Afghanistan pada 2018 merupakan negera paling berbahaya bagi wartawan.

Menurut hasil riset CPJ, sebanyak 13 orang wartawan terbunuh di Afghanistan dan menempatkan negara itu sebagai yang negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan.

 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019