Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor Jawa Barat 'melirik' kawasan Sentul Kecamatan Babakan Madang, setelah sebelumnya sukses menjadikan kawasan Puncak Cisarua menjadi tempat favorit bagi wisatawan namun kini kondisnya sudah terlalu overload.

"Kawasan Puncak sudah terlalu overload, pemerintah akan menjadikan Sentul guna mencapai target kunjungan hingga 10 juta wisatawan per tahun dalam kurun lima tahun ke depan," kata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor Rahmat Sudjana, di Cibinong Bogor, Minggu (7/4/2019).

Saat ditemui di sela-sela kegiatan 'Bogor Fest 2019' Rahmat Sudjana menjelaskan, kini sudah ada beberapa destinasi wisata di Sentul, berupa wahana bermain dan beberapa curug, dan ke depan akan ditambah jenis wisata lainnya.

"Ini sebagai alternatif Puncak nantinya. Di Sentul, nanti wisata terpadu semua ada. Sekarang saja tiap hari Sabtu dan Minggu di Sentul luar biasa ramai pengunjung sampai ke curug-curug," ujarnya.

Rahmat Sudjana menjelaskan lebih lanjut, rencana itu dibuat menyusul target kunjungan wisata di Kabupaten Bogor sebanyak 10 juta wisatawan per tahun dalam kurun lima tahun ke depan.

Ia juga mengaku optimistis bisa mengejar target 10 juta wisatawan per tahun dalam kurun lima tahun ke depan itu, karena menurutnya tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Seperti halnya pada tahun 2018, saat Pemkab Bogor menargetkan kunjungan wisata sebanyak 7,5 juta wisatawan, realisainya tercatat mencapai 7,6 juta wisatawan datang ke Kabupaten Bogor.

Kemudian untuk tahun 2019 ini pihaknya menargetkan kunjungan sebanyak delapan juta wisatawan dalam setahun.

"Tahun ini delapan juta, tahun depan 8,5 juta. Sampai lima tahun itu 10 juta wisatawan per tahun," kata Rahmat lagi.

Mayoritas wisatawan Kabupaten Bogor memang masih berasal dari domestik, yakni Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Sedangkan wisatawan mencanegara didominasi turis asing dari Timur Tengah.

Meski begitu, ia mengeluhkan terkait anggaran yang dijatah Pemkab Bogor untuk kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan.

Menurutnya, untuk menggenjot jumlah wisatawan membutuhkan infrastruktur yang baik, namun yang terjadi pada APBD 2019 pihaknya hanya dijatah anggaran sebesar Rp17 miliar.

Angka tersebut dianggapnya tidak proporsional, mengingat jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor tahun 2018 dari sektor kebudayaan dan periwisata mencapai 20 kali lipatnya, atau Rp350 miliar.

"Pajak ini 10 persen dari keuntungan dari sektor kebudayaan dan pariwisata. Idealnya 10 persen juga untuk dikembalikan ke sektor yang sama. Kalau Rp17 miliar tidak lebih dari tujuh persen dari PAD yang dihasilkan," keluhnya.

Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan, pihaknya memrioritaskan sektor pariwisata menjadi target untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor Jawa Barat itu.

Jika dihitung, kini sudah ada sekitar 380 lokasi wisata di "Bumi Tegar Beriman".

Ade Yasin menilai, potensi di sektor ini akan mendongkrak PAD bagi Kabupaten Bogor.

"Daripada kita maksimalkan pendapatan dari sektor lain seperti tambang yang merusak lingkungan, lebih baik kita optimalkan pariwisata yang potensi pendapatannya juga bagus," ungkapnya kepada wartawan.

Selain meningkatkan sektor pendapatan bagi Pemkab Bogor, menurutnya pariwisata bisa menyejahterakan masyarakat sekitar destinasi wisata. Terlebih bagi mereka yang mulai kehilangan mata pencahariannya.

"Contoh ketika di Nanggung emas sudah habis, galiannya ditutup berarti masyarakat kehilangan mata pencahariannya. Ini yang harus kita upayakan," kata Ade Yasin.

"Karenanya mereka harus dialihkan kepada kegiatan lain untuk mencari rejeki ke kegiatan yang juga lebih aman untuk dirinya serta lingkungan, salah satunya dengan pariwisata," terangnya lagi.

Dengan memaksimalkan potensi wisata yang ada di desa-desa, Ade Yasin pun mengharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor dapat meningkat.

"Kalau meningkat potensi pendapatan masyarakat pun akan ikut bertambah. Potensi ekonomi ini akan didapatkan mereka, misalkan dengan menjadikan rumah sebagai homestay untuk wisatawan," kata politisi PPP itu.

Pewarta: M. Fikri Setiawan/M. Tohamaksun
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019