Palangka Raya (ANTARA) - Setelah sempat mengalami penundaan, akhirnya Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Kami harapkan bandara ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Kalteng," kata Jokowi di Palangka Raya, Senin.

Pembangunan terminal baru ini memerlukan waktu selama 4,5 tahun dan menghabiskan dana sekitar Rp700 miliar. Adapun dana yang digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jokowi menyebut, selain pembangunan terminal, dana tersebut juga digunakan untuk perpanjangan landasan pacu. Jika sebelumnya luas terminal lama hanya sekitar 5 ribu m2, maka kini menjadi 29 ribu m2.
 
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (peci hitam) menyalakan sirine tanda diresmikannya terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Senin, (8/4/2019). (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
"Yang jelas ini adalah persiapan mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang dan kargo yang berpotensi mengalami kenaikan di Kalteng," tuturnya.

Adanya terminal baru ini, diharapkan memacu pertumbuhan jumlah penumpang melalui Bandara Tjilik Riwut sebagai pintu gerbang Kalteng.

Untuk itu Pemprov Kalteng diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten/kota, guna mendongkrak jumlah penumpang dan penambahan rute penerbangan kedepannya.

Disinggung mengenai wacana pemindahan ibukota pemerintahan ke Palangka Raya, Jokowi enggan berkomentar banyak.

"Kajiannya sudah ada tapi belum diputuskan," jawabnya singkat.

Sementara itu target pembangunan di wilayah Kalteng masih akan dikaji lebih lanjut kedepannya.

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019