Kota Pekanbaru (ANTARA) - Pakar Politik dari Universitas Riau, DR Hasanuddin mengatakan upaya seluruh elemen untuk menciptakan pemilu yang amanah, adil dan damai tergantung apa yang telah dilakukan oleh para penyelenggara pemilu, pemerintah, kepolisian, partai politik dan masyarakat umum.

"Para pihak tersebut tentu saja berupaya sesuai tuntutan peran yang diembannya masing-masing untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat," kata Hasanuddin di Pekanbaru, Rabu.

Hasanuddin menjelaskan bahwa KPU mengelola tahapan-tahapan pelaksanaan pemilu, bawaslu mengawasi tahapan pelaksanaan pemilu, pemerintah mendukung penyelenggaraan pemilu, kepolisian menjamin keamanan dan ketertiban pemilu.

Berikutnya partai politik menyiapkan kader terbaiknya terlibat dalam kontestasi pemilu dan menjamin kepatuhan komunitasnya pada aturan main pemilu dan terakhir masyarakat menjamin bahwa kedaulatan yang dimilikinya tegak dalam penyelenggaraan pemilu.

"Dalam perkembangan penyelenggaraan pemilu 2019 yang sudah memasuki tahap-tahap akhir, para pihak yang terlibat di atas masih harus membuktikan diri bahwa dalam memainkan peran masing-masing semua merujuk pada apa yang terbaik untuk rakyat, bukan seperti keraguan banyak orang yang berkembang bahwa penyelenggaraan peran hanya sebatas menyelamatkan kepentingan elite tertentu," katanya.

Oleh karena itu masyarakat juga berpartisipasi untuk mengawal pemilu yang harus tetap merujuk pada pemilu sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara," katanya.

Dua kondisi yang harus hadir yaitu antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam proses pemilu dan pengawasan masyarakat untuk mengawasi dan mengendalikan setiap penyimpangan dalam proses pemilu.

"Kendati memang disatu sisi sudah mulai tumbuh kesadaran menguatkan dua kondisi tersebut, tetapi disisi lain masyarakat masih terbelenggu kecenderungan pragmatisme yang sangat kuat," katanya.

Pewarta: Frislidia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019