Pertama adalah penanganan aspek pengelolaan usaha, di mana yang paling utama ialah kelompok-kelompok wanita dari keluarga pra-sejahtera tersebut harus mulai diperkenalkan bagaimana mereka melakukan pembukuan sederhana dari setiap usaha yang mereka ke
Jakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi Hisar Sirait menyarankan agar para wanita peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PNM perlu mulai diperkenalkan pembukuan sederhana atas setiap usaha yang mereka kelola.

"Pertama adalah penanganan aspek pengelolaan usaha, di mana yang paling utama ialah kelompok-kelompok wanita dari keluarga pra-sejahtera tersebut harus mulai diperkenalkan bagaimana mereka melakukan pembukuan sederhana dari setiap usaha yang mereka kelola," ujar Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Hal kedua yang perlu ditingkatkan dari program Mekaar ini, menurut akademisi itu ialah memberikan akses yang lebih banyak terkait bahan baku yang dibutuhkan oleh peserta program. "Jadi perlu adanya jaringan bagi mereka untuk mendapatkan bahan baku," tuturnya.

Ketiga, lanjut Hisar, adalah masuk ke akses pasar yang mana kalau dimungkinkan pemerintah perlu memfasilitasi minimal dengan memasarkan produk-produk peserta program Mekaar.

Sebelumnya pakar ekonomi itu juga menyebut perlunya proses pendampingan kepada para peserta program Mekaar, agar mereka memahami betul bagaimana caranya mengelola usaha yang bisa menembus pasar.

Melalui proses pendampingan ini, Hisar berharap para peserta program Mekaar dapat mengetahui secara baik pengelolaan usaha yang lebih modern dan menghasilkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga pada akhirnya nanti mereka dapat naik kelas untuk mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) mikro.

Sejak diluncurkan pada 2015, program Mekaar yang dijalankan PNM telah membantu banyak keluarga prasejahtera di Indonesia dengan memberikan pinjaman tanpa agunan untuk berwirausaha, yang dapat dikembalikan dengan cicilan ringan.

Jumlah nasabah Mekaar pada 2018 mencapai empat juta orang, dan hingga awal 2019 sebanyak 1.500 nasabah Mekaar sudah memenuhi kriteria untuk mendapatkan KUR.

Total pembiayaan yang dialirkan untuk program Mekaar mencapai Rp8,7 triliun pada tahun 2018, dengan besaran pinjaman yang diberikan kepada nasabah peserta program tersebut mulai Rp2 juta hingga Rp5 juta per nasabah.


Baca juga: Pengamat nilai Program Mekaar perlu ditambah pendampingan

Baca juga: Pegadaian-PNM bersinergi kembangkan program Mekaar

Baca juga: Presiden berharap makin banyak peserta "Mekaar" naik kelas

Baca juga: Rini: 1.500 nasabah "Mekaar" siap naik kelas






 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019