Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan berbagai BUMN di Tanah Air harus kembali kepada khittahnya sesuai dengan yang terkandung di dalam Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

"Saya ingatkan ke direksi BUMN agar BUMN harus kembali ke khittahnya. Harus jelas betul fungsinya itu apa," kata Rini Soemarno dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta nasional yang dipantau di Jakarta, Senin malam.

Rini mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo, saat menunjuk dirinya sebagai Menteri BUMN, memberikan petuah agar BUMN betul-betul dikelola secara profesional dan transparan serta memberikan sumbangsih bagi bangsa.

Untuk itu, ujarnya, setelah Presiden memberikan pesan tersebut, dirinya betul-betul mempelajari BUMN khususnya yang terdapat di dalam aturan perundang-undangan UU No 19/2003 tentang BUMN.

Rini mengingatkan dalam Pasal 2 UU no 19/2003 sudah jelas bahwa maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.

Selanjutnya, mengejar keuntungan, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

Kemudian, ujar dia, BUMN juga harus bertujuan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, serta turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan) bersama sejumlah direksi perusahaan BUMN saat menghadiri syukuran HUT Ke-21 Kementerian BUMN, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2019). Syukuran bertema "One Family, One Nation, One Vision to Excellence" itu dihadiri ribuan karyawan dari 143 perusahaan di bawah pengelolaan Kementerian BUMN. (ANTARA FOTO/R. REKOTOMO)


Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan keuntungan seluruh BUMN secara total per tahun telah lebih dari Rp200 triliun, meningkat pesat dari ketika pertama dirinya dilantik memimpin Kementerian BUMN pada  2014.

"Saat pertama ditunjuk sebagai Menteri BUMN, keuntungan BUMN Rp143 triliun.. dengan kerja keras berbagai BUMN, sekarang 2018 untungnya di atas Rp200 triliun, jadi terima kasih semua," kata Rini Soemarno saat memberi kata sambutan dalam stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (7/4).

Menurut Rini, tidak mungkin seluruh BUMN bisa mencapai jumlah keuntungan yang sangat besar tersebut kalau bukan karena kerja keras dari berbagai BUMN.

Selain itu, ujar dia, sinergi BUMN juga dinilai telah betul-betul membantu sehingga bila dahulu ada BUMN yang kinerjanya kurang bagus, maka dengan sinergi BUMN, hal tersebut betul-betul membantu.

"Kita semua keluarga besar BUMN, karena itu harus selalu bersatu dan selalu saling menjaga," ujar Menteri BUMN.

Rini juga mengutarakan harapannya agar keuntungan total BUMN ke depannya bisa mencapai lebih dari Rp500 triliun dan hal itu dinilai juga menjadi tanggung jawab dari generasi milenial mendatang.



Baca juga: Menteri: keuntungan BUMN total di atas Rp200 triliun
Baca juga: Menteri Rini ingin BUMN kerja lebih keras capai Industri 4.0

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019