Jakarta (ANTARA) - Sejumlah tempat pemungutan suara yang berada di kawasan pemukiman di sekitar Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa malam, tampak sudah dibenahi untuk menggelar Pemilu 2019 pada 17 April yang diharapkan warga berjalan dengan lancar.

"Di sekitar Jalan Jaksa ini ada sekitar 14 TPS. Di Kelurahan Kebon Sirih sendiri ada sekitar 40 TPS," kata petugas pengamanan di TPS 10, Mahmud, ketika ditemui Antara, Selasa malam.

Menurut Mahmud, TPS 10 sudah siap dalam melaksanakan pemilu pada esok paginya dan tidak ada hambatan berarti, begitu juga dalam pendistribusian logistik terkait Pemilu.
Situasi persiapan di salah satu TPS di sekitar Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/4/2019) malam. (ANTARA/M Razi Rahman)

Hal senada juga diucapkan petugas lainnya, Herman (50), yang bertugas di dekat TPS 8 yang berada di dekat lapangan bulutangkis dekat pemukiman warga.

"Di sini lancar-lancar saja," katanya dan berharap agar hasil Pemilu bisa membawa nasib masyarakat menjadi lebih baik.

Mahmud juga mengutarakan harapannya agar setelah pemilu, warga seperti dirinya juga semakin mudah dalam mendapatkan mata pencaharian.
Situasi persiapan di salah satu TPS di sekitar Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/4/2019) malam. (ANTARA/M Razi Rahman)

Sementara itu, Panitia Pendaftaran TPS 6, Sri Hanifa (50), menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari.

"Kami sudah mencari dan memesan tenda dari tiga bulan yang lalu, karena biasanya di Jakarta saat pemilu banyak yang pesan," ucapnya.

Mengenai biaya operasional dalam memesan tenda, dia mengatakan bahwa pihaknya menombok terlebih dahulu yang akan diganti bila dana pemilu telah cair.

Sri Hanifa menyatakan tidak ada hambatan, tetapi dia mengaku lebih suka bila kotak suara memakai bahan besi seng yang dinilai lebih kokoh dibanding kardus.


 
Situasi persiapan di salah satu TPS di sekitar Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/4/2019) malam. (ANTARA/M Razi Rahman)


Seorang warga, Lulu (42), mengharapkan agar penyelenggaraan pemilu berjalan aman dan lancar serta tidak ada insiden kecurangan seperti serangan fajar.

Ia juga menginginkan berbagai pihak dapat legowo menerima hasil pemilu dan bila ingin memprotes diharapkan sesuai koridor hukum yang berlaku.

"Gimana pun biaya pemilu mahal, sayang kalau dirusak oleh protes yang berkepanjangan," katanya.

Sedangkan seorang sopir taksi, Ridwan (35), juga sepakat agar penyelenggaraan pemilu dapat berjalan lancar dan aman.

Namun, Ridwan berpendapat bahwa yang jadi soal bukan saat pemilu, tetapi saat hasil penghitungan suara telah disiarkan, apakah akan diterima atau tidak oleh seluruh pihak.

Baca juga: Jelang pemilu, jalanan ibukota relatif lebih lengang
Baca juga: KPU Jakarta Timur sediakan satu TPS di LP Pondok Bambu
Baca juga: Ada 8.204 TPS berstatus rawan di DKI Jakarta


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019