Dari data sampel sudah 100 persen, PDIP mendapatkan 19,8 persen suara atau menduduki urutan pertama
Jakarta (ANTARA) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenangi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019 versi hitung cepat yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Hasil hitung cepat LSI Denny JA yang diumumkan oleh penelitinya Rully Akbar di Jakarta, Kamis, menunjukkan, dari data sampel sudah 100 persen, PDIP
mendapatkan 19,8 persen suara atau menduduki urutan pertama.

Peringkat kedua diduduki oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 12,5 persen suara, menyusul di peringkat ketiga adalah Partai Golongan Karya (Golkar) dengan raihan 12,21 persen suara.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi keempat dengan 9,56 persen suara. Sedangkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menghuni posisi kelima dengan 8,53 persen suara.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempati posisi keenam dengan 8,04 persen suara, kemudian posisi ketujuh ditempati Partai Demokrat dengan 6,81 persen suara.

Dua partai terakhir yang masih masuk dalam ambang parliamentary threshold (PT) sebesar empat persen adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6,16 persen dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 4,34 persen.

Menurut perhitungan LSI Denny JA, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) berada di urutan kesepuluh dengan 3,18 persen suara. Namun karena adanya margin of error sebesar satu persen, Perindo masih berpeluang melaju ke Senayan.

Hasil hitung cepat sekaligus mendepak enam partai peserta pileg sisanya. Partai-partai itu adalah Partai Berkarya (2,41 persen), Partai Solidaritas Indonesia (2,35 persen), Partai Hati Nurani Rakyat (1,85 persen), Partai Garuda (0,98 persen), Partai Bulan Bintang (0,90 persen), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,38 persen).

Hitung cepat adalah perhitungan suara di sejumlah sampel tempat pemungutan suara (TPS), yang dipilih secara acak dan proporsional dari seluruh populasi TPS yang ada.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dan jumlah sampel didapat dari 2.000 TPS.

Baca juga: LSI tidak ambil pusing dilaporkan BPN ke KPU
Baca juga: Enam lembaga survei dilaporkan ke Bareskrim

Pewarta: A Rauf Andar Adipati, M Arief Iskandar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019