Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj beserta sepuluh ormas Islam lainnya memberi imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan setelah berakhirnya pesta demokrasi pemilihan umum 2019.

“Pemilu ini sebagai bukti nyata bahwa bangsa Indonesia tetap komitmen menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI sebagai wujud Mu’ahadah Wathoniah,” kata Said saat konferensi pers Pernyataan Sikap Usai Pemilu 2019 PBNU bersama 10 Ormas Islam di Jakarta, Jumat.

Sepuluh ormas Islam tersebut adalah Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DAI Indonesia (IKADI), Azzikra Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Persatuan Umat Islam (PUI), dan Himpunan Bina Mualaf.

Lebih lanjut, Said menyarankan agar masyarakat dapat bersabar untuk menunggu hasil rekapitulasi perhitungan perolehan suara pemilu yang dilakukan oleh KPU sebagai satu-satunya lembaga yang diberi kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.

“Pemilu ini sebagai bukti nyata bahwa bangsa Indonesia tetap komitmen menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI sebagai wujud Mu’ahadah Wathoniah,” jelasnya.

Ia menghimbau agar masyarakat Indonesia dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum apalagi bersikap inkonstitusional.

“Apabila merasa keberatan terhadap hasil pemilu, maka menggunakan saluran yang disediakan konstitusi dalam penyelesaiannya,” katanya.

Said beserta sepuluh ormas Islam lain juga mengajak seluruh komponen bangsa segera melakukan rekonsiliasi pascapemungutan suara Pemilu 2019

Selain itu, Ia juga memberikan pesan khusus untuk masyarakat Muslim agar memperbanyak doa, dzikir, dan shalawat agar bangsa Indonesia mendapat berkah dari Allah SWT.

Menurut Said, pemilihan umum 2019 merupakan wahana demokratisasi yang menjadi bukti kedewasaan dan kematangan bangsa Indonesia dalam konteks bernegara.

“Kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh warga negara, kontestan pemilu, petugas penyelenggara (KPU, BAWASLU, DKPP), aparat keamanan (TNI-POLRI) yang saling bersinergi dalam mensukseskan jalannya pemilihan umum,” tutup Said.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah. Joko Susilo
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019