Kulon Progo (ANTARA) - Indonesia National Air Carriers Association meminta PT Angkasa Pura I segera mengatasi masalah debu dan pasir di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelum dioperasikan karena cukup membahayakan bagi pesawat.

Wakil Ketua INACA Toto Soebandoro di Kulon Progo, Senin, mengatakan keberadaan pasir dan gundukan tanah di sekitar landasan pacu Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.

"Keberadaan pasir dan gundukan tanah perlu segera diantisipasi supaya tidak masuk ke dalam, karena bisa membahayakan pesawat. Takutnya kedua benda itu dapat tersedot ke dalam mesin pesawat dan mengakibatkan kerusakan," kata Toto saat melakukan kegiatan Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) atau penilaian potensi ganguan dan risiko Bandara Internasional Yogyakarta.

Ia mengatakan kencangnya hembusan angin di kawasan pantai, membuat kedua material tersebut mencapai area bandara. Kondisi ini perlu segera ditindaklanjuti Angkasa Pura I. Di sisa waktu yang ada sebelum BIY resmi beroperasi secara terbatas pada akhir April nanti, persoalan tersebut harus segera teratasi.

"Kondisi ini sebenarnya lumrah terjadi, terutama bagi bandara yang berlokasi di dekat pantai dan wilayah gurun pasir, seperti yang jamak ditemui di negara-negara Timur Tengah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pembersihan perlu diintensifkan," katanya.

Toto mengatakan INACA juga memberikan catatan lain, yakni fasilitas pendukung di luar bandara, seperti ketersediaan hotel. INACA melihat di sekitar bandara, belum ada hotel. Kemudian, fasilitas medis nanti akan dipusatkan di Wates.

Catatan-catatan seperti ini perlu segera ditindaklanjuti seiring akan turunnya sertifikat bandar udara (SBU). SBU inilah yang menjadi pertimbangan maskapai untuk menggunakan BIY.

"Meski SBU sudah dikantongi, jika maskapai yang digadang-gadang akan beroperasi di BIY tidak berkenan, bukan tidak mungkin mereka mengurungkan niatnya menggunakan BIY. Seperti Air Asia, kalau mereka tidak mau karena masih menunggu kesiapan BIY," katanya.

Juru Bicara proyek Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengaku optimis BIY bakal tetap beroperasi sesuai target pada 29 April mendatang meski terdapat temuan kegiatan HIRA.

"Temuan-temuan ini akan kami selesaikan. Catatan untuk BIY, prinsipnya hampir sama dengan verifikasi lalu, di antaranya keselamatan dan keamanan," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019