Pemba, Mozambik (ANTARA) - Hujan lebat kembali mengguyur Mozambik Utara, Selasa, sehingga menghambat operasi bantuan serta membuat air kembali menggenang di Pemba, cuma beberapa hari setelah Kota Pelabuhan itu dilanda banjir akibat Topan Kenneth.

Topan Kenneth menerjang Provinsi Cabo Delgado di Mozambik pada Kamis (25/4), menewaskan tiga orang dan mengakibatkan hujan lebat tanpa henti sehingga mengubah jalan di Pemba menjadi sungai yang airnya bergolak dan mengakibatkan tanah longsor yang mematikan.

Hujan pada Selasa membuat operasi bantuan berhenti untuk hari ketiga berturut-turut, dan membuat hubungan sebagian masyarakat yang paling parah dilanda banjir terputus dengan pasokan sangat terbatas.

Satu pesawat Program Pangan Dunia yang direncanakan terbang ke pulau Ibo tetap siaga sampai cuaca membaik, kata wanita Juru Bicara WFP Deborah Nguyen, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

"Kami benar-benar sangat khawatir dengan situasi warga di Pulau Ibo," kata wanita juru bicara tersebut, sebab mereka telah tinggal di tempat terbuka setelah kebanyakan rumah hancur, dan dengan makanan yang sangat terbatas.

"Buat kami, ini hari yang membuat frustrasi ... Tak banyak yang bisa kami lakukan untuk mencapai pulau ini sekarang," katanya.

Lembaga cuaca nasional memprakirakan curah hujan dengan jumlah 30-50 milimeter bisa mengguyur di berbagai daerah di seluruh Cabo Delgado dan Provinsi Nampula, lebih ke selatan, dalam waktu 24 jam ke depan --naik dari beberapa hari sebelumnya. Topan Kenneth sudah membuat Pemba direndam banjir dengan curah hujan lebih dari 570 milimeter.

Seorang juru bicara PBB menyiarkan gambar di Twitter, yang memperlihatkan beberapa bagian kota tersebut masih digenangi air kotor yang berwarna coklat.

Selama hujan lebat berhenti pada Selasa pagi, sebagian penerbangan bantuan bisa mengirim pasokan ke Kabupaten Quissanga di daratan utama dan Pulau Matemo.

Hunan lebat juga memicu tanah longsor di tempat pembuangan sampah pada Ahad (28/4), sehingga menewaskan lima orang, kata Wali Kota Pemba Florete Matarua kepada stasiun televisi lokal STV.

Semua korban adalah anggota keluarga yang sama dan beberapa rumah lagi juga telah tertimbun, kata laporan STV.

Jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah sementara para pejabat pemerintah belum mencapai semua daerah yang diterjang topan.

Topan Kenneth, yang membawa angin dengan kecepatan sampai 280 kilometer per jam, memporak-porandakan banyak desa dan pulau di sepanjang 60 kilometer garis pantai di Mozambok Utara. Hampir 35.000 rumah telah rusak sebagian atau seluruhnya, kata pemerintah, sementara prasarana dan tanaman juga hancur.

Sumber: Reuters
Baca juga: Topan Kenneth tewaskan 38 orang di Mozambik
Baca juga: Topan Kenneth landa Mozambik setelah terjang Comoros
Baca juga: Jumlah kematian akibat topan di Mozambik naik jadi lebih 400

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019