Wamena (ANTARA) - Tim jemput paksa yang terdiri dari 120 personel gabungan TNI/Polri bersenjata, komisioner KPU serta Bawaslu Jayawijaya, Provinsi Papua pada Rabu mulai diberangkatkan menggunakan sejumlah kendaraan ke distrik-distrik untuk menjemput logistik yang sengaja di tahan.

Wakapolres Jayawijaya AKP Leonardo Yoga di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan personel hanya mendampingi komisioner KPU yang melakukan jemput paksa.

Menurut dia, komisioner KPU yang didampingi itu turun ke distrik-distrik untuk meminta klarifikasi kepada PPD yang hasil plenonya belum diserahkan ke Kantor KPU Jayawijaya.

"Kita mengamankan komisioner KPU, artinya yang membawa adalah komisioner, kita hanya mengamankan karena untuk penyelenggaraan bukan ranah kami," katanya.

Menurut dia TNI/Polri hanya ikut mendorong agar pelaksanaan pleno bisa tepat waktu sebab rencananya tanggal 4 Mei sudah dilakukan pleno kabupaten.

"Jadi personel itu terdiri dari gabungan Polres, Brimob dan Kodim," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah personel gabungan TNI/Polri yang sudah membagun tenda darurat di dekat pintu masuk kantor KPU, menjaga ketat agar warga yang masuk ke sana tidak membawa senjata tajam.

Sejumlah masyarakat yang tidak diizinkan masuk ke kantor KPU juga memadati halaman depan kantor KPU.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019