Gedung BUMN Center akan memiliki 32 lantai yang terdiri dari dua lantai podium, dua lantai fasilitas, satu lantai refugee, 27 lantai Office Space serta dilengkapi dengan tiga lapis basement pada masing-masing menara
Jakarta (ANTARA) - Tiga BUMN yaitu PT PP (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan PT Danareksa (Persero) melakukan kerja sama membangun serta mengembangkan Gedung Telkom dan Gedung Danareksa yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN di Jakarta Pusat.

Siaran pers PT PP (Persero) Tbk yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan, kerja sama dituangkan dalam penandatanganan bersama sekaligus dilaksanakan proses ceremony groundbreaking atas pembangunan BUMN yang dihadiri Menteri BUMN Rini M. Soemarno.

Luas tanah yang akan dibangun dan dikembangkan sekitar 9.300 meter persegi (milik Danareksa) dan sekitar 11.439 meter persegi (milik Telkom).

Konsep disain BUMN Center adalah Burung Garuda, dimana kapak dua sayap merupakan Gedung Kembar yang menyerupai sayap Garuda sebagai lambang Negara Indonesia serta Gedung Kementerian BUMN sebagai kepala dari Burung Garuda. Disain Gedung BUMN Center direncanakan menjadi bangunan dengan kualitas grade A.

Nantinya di atas lahan tersebut akan dibangun Gedung BUMN Center yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN (eksisting). Harapannya dengan membangun Gedung BUMN Center dapat mempermudah serta mempercepat serta mendorong terbentuknya kerja sama sinergi antarperusahaan BUMN.

Gedung BUMN Center akan memiliki 32 lantai yang terdiri dari dua lantai podium, dua lantai fasilitas, satu lantai refugee, 27 lantai Office Space serta dilengkapi dengan tiga lapis basement pada masing-masing menara.

Gedung BUMN Center nantinya diharapkan sebagai tuan rumah bagi BUMN yang ada di seluruh Indonesia dengan total SGA (West and East tower) sekitar 109.820 meter persegi sehingga dapat menampung sejumlah BUMN yang ada di seluruh Indonesia dan meningkatkan sinergi antarBUMN serta pelayanan yang lebih baik untuk negeri.

Direktur UTama PT PP (Persero) Lukman Hidayat mengatakan, pembangunan Gedung BUMN Center akan dimulai dengan dua tahap pengembangan, yaitu pengembangan Tower Barat (tanah milik Danareksa) dan dilanjutkan Menara Timur (tanah milik Telkom).

Pengembangan tahap satu diperkirakan akan memakan waktu tiga tahun dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun ke-4 setelah selesai masa pembangunan. Dalam proses konstruksi, PT PP akan mengimplementasikan teknologi BIM 4D, "virtual reality, augemented reality, mixed reality, laser scan technology, photogrammetry, 3D printing" sehingga pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat, akurat dan efisien dan menghasilkan produk berkualitas.

"Kami berharap dengan terjalinnya sinergi antarBUMN akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing perusahaan," kata Lukman.

Selain pengembangan pada tanah Danareksa dan Telkom, direncanakan juga akan dilakukan pengembangan pada lahan Garuda Indonesia seluas sekitar 3.955 meter persegi. Pengembangan lahan milik Garuda Indonesia direncanakan terkoneksi dan terintegrasi pada Gedung BUMN Center dan diharapkan menjadi satu kesatuan daerah perencanaan yang akan dinamakan BUMN Center.

Di atas lahan Garuda Indonesia direncanakan bangunan setinggi 14 lantai yang memiliki fungsi utama sebagai pendukung kegiatan yang ada di dalam kawasan BUMN Center.

Baca juga: Kementerian BUMN gelar drama musikal LinkAja
Baca juga: Rini Soemarno resmikan "groundbreaking" BUMN Center

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019