Keputusan ini yang menunjukkan semangat dan komitmen tinggi Presiden Jokowi terhadap rakyat. Namun, kita semua tahu kasus lahan ini sudah ibarat benang kusut. Kita semua tahu, sudah banyak surat tanah beredar di atas lahan itu
Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Relawan Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Provinsi Riau Sahrin mengapresiasi keputusan Presiden mengembalikan lahan sawit seluas 2.800 hektare yang selama ini dikuasai PTPN V kepada masyarakat adat Senama Nenek Kabupaten Kampar.

"Meski kalah telak di Kampar, Jokowi menunjukkan sikap kepedulian tanpa batas dan sekat politik jika menyangkut soal kepentingan rakyat," katanya di Pekanbaru, Jumat.

Relawan selanjutnya mengusulkan agar proses pengembalian diselesaikan dahulu di tingkat paling bawah, sebelum diputuskan bersama oleh Kementerian BUMN, Kementerian LHK, dan Kementerian Agraria dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Menurut dia, kasus lahan Senama Nenek layaknya benang kusut yang harus diurai secara teliti untuk menentukan masyarakat mana yang berhak menguasai lahan tersebut.

Menurut dia, langkah itu harus dapat dilakukan secermat mungkin karena sudah menjadi rahasia umum bahwa di atas lahan tersebut telah terbit banyak surat tanah.

"Luar biasa. Keputusan ini yang menunjukkan semangat dan komitmen tinggi Presiden Jokowi terhadap rakyat. Namun, kita semua tahu kasus lahan ini sudah ibarat benang kusut. Kita semua tahu, sudah banyak surat tanah beredar di atas lahan itu," ujarnya.

Sahrin mengaku telah mendengar kabar bahwa Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau ikut membisikkan soal lahan itu kepada Presiden saat Penabalan Gelar Adat Jokowi pada Desember 2018.

"Kita dengar LAM Riau ikut membisikkan. Tapi kenapa LAM tidak memberitahu bahwa kasus lahan tersebut berpotensi menjadi konflik antarmasyarakat lantaran surat tanah banyak beredar di situ. Nanti akan jadi ajang rebutan," ujarnya.

Ia berharap, LAM Riau dapat mendudukkan kembali persoalan lahan Senama Nenek itu agar transparan dan menghindari konflik baru.

Selain itu, Sahrin juga meminta kepada semua pihak agar hati-hati adanya dugaan akan diboncengi oleh kelompok koorporasi.

"Jangan sampai, ternyata ada yang boncengi tanpa diketahui oleh Pak Jokowi, para menteri, gubernur, dan Bupati Kampar. Hati-hati ada agen cukong masuk ke dalam perjuangan ini. Kami sebagai relawan diperintahkan bukan hanya dalam pemilu tapi juga mengawal kebijakan Jokowi sesuai napas Nawacita," katanya.
 

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019