Beirut (ANTARA) - Pemerintah Lebanon, Jumat, mengatakan bahwa hanya tentara yang bertugas di garis depan dengan Israel saja yang akan menerima uang insentif.

Insentif tersebut dirancang untuk pasukan garis depan, namun akan diterapkan secara luas.

Permintaan untuk penerapan ketat skema "Measure 3", yang dimasukkan ke dalam RAPBN, memicu pemogokan dan aksi protes dalam beberapa pekan belakangan, termasuk di kalangan pensiunan militer.

Ekonomi Lebanon dibebani dengan salah satu utang publik terberat di dunia, dan pekan ini Perdana Menteri Saad al-Hariri mengatakan kegagalan untuk meloloskan anggaran "realistis" sama saja dengan "operasi bunuh diri".

RUU pembayaran sektor publik menjadi pengeluaran terbesar pemerintah, selain biaya pembayaran utang.

Berdasarkan "Measure 3" satu tahun bertugas di garis depan dihitung setara dengan tiga tahun kompensasi akhir karier prajurit.

"Pemerintah akan memberlakukan UU yang menetapkan bahwa Measure 3 (diperuntukkan bagi prajurit) yang berhadapan langsung dengan musuh Israel," kata Menteri Informasi Jamal al-Jarrah. Pihaknya juga menuturkan bahwa usia pensiunan bagi tentara akan dinaikkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dubes: UAE cabut larangan bepergian ke Lebanon
Baca juga: Lebanon takkan serahkan sejengkal pun tanahnya

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019