Jenewa, Swiss (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak menuju Paris, Prancis menghadiri acara The Christchurch Call to Action di Istana Elysee membahas pencegahan terorisme melalui penggunaan dunia digital.

"Kita sekarang akan berbicara pengalaman Indonesia menghadapi teroris dan juga ideologi," kata Wapres JK ditemui di Hotel Beau Rivage, Jenewa, Swiss pada Rabu.

Menurut Wapres, Indonesia adalah salah satu negara yang berhasil meredam ideologi radikal.

Namun, tambah JK, saat ini ideologi negatif dapat tersebar melalui teknologi digital maupun internet.

JK menambahkan harus ada kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta penyedia sambungan internet untuk dapat menyaring informasi negatif.

"Selama ini boleh dibilang upaya lebih banyak dari pemerintah, kalau kita Densus 88 dan BNPT, semuanya pemerintah.

Sekarang kita sepakat semunya besok 'declare' bahwa provider-provider ikut serta mengatasi karena mereka bisa menyebar dengan cepat masalah (terorisme)," ungkap Wapres.

Dia menjelaskan saat ini ideologi radikal diserap tidak hanya oleh masyarakat kelas ekonomi bawah, tetapi juga oleh kalangan kaum berada.

Hal itu, dinilai Wapres terjadi karena pengaruh mengkaji ideologi radikal melalui internet.
Wapres Jusuf Kalla di dalam pesawat menuju Paris, Prancis menghadiri The Christchurch Call to Action pada Rabu (15/5/2019). (Istimewa)

Wapres hadir ke acara itu sebagai undangan dari Presiden Prancis Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern.

Wapres direncanakan berangkat dari Jenewa, Swiss menumpang pesawat menuju Bandara Le Bourget, Paris, pada pukul 13.00 waktu setempat atau pukul 18:00 WIB.

Usai acara tersebut, Wapres kembali ke Jenewa, Swiss pada Rabu malam.



     

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019