Jakarta (ANTARA) - Calon Wapres KH Ma'ruf Amin mengingatkan semua pihak untuk menjaga kesepakatan yang telah dibuat oleh seluruh elemen negara.

Menurut Ma'ruf, Indonesia adalah negara kesepakatan (Daarul Miitsaq), didirikan oleh para pendiri bangsa dengan kesepakatan, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Termasuk di antaranya ialah pemilihan umum. Itu juga merupakan kesepakatan, di mana hasilnya apa pun itu harus diterima dengan lapang dada," ujar Ma'ruf, saat buka bersama dengan tajuk "Guyub Yuk ! Merajut Kembali Tali Batin Kebangsaan, Gotong Royong Bangun Negeri" di Posko Cemara No. 19, Menteng, Jakarta, Jumat.

Selain dihadiri Ma'ruf, buka bersama yang digelar Tim Kampanye Nasional bersama para influencer dan budayawan itu dihadiri antara lain Ahmad Sobari dan Christine Hakim.

"Dengan menerima kesepakatan tersebut, Insya Allah semuanya akan menjadi baik. Sebaliknya jika tidak diterima, maka akan menimbulkan disharmoni antarsesama anak bangsa," ujar Ma'ruf.

Ketika ditanyai awak media perihal dugaan kecurangan yang terjadi pada pemilu kemarin, Ma'ruf mengharapkan semua pihak agar menahan diri dari semua jenis prasangka.

"KPU curang kata siapa. Kan harus dibuktikan dulu. Semuanya kan ada mekanismenya," ujar Ma'ruf.

Ia juga berharap agar tidak perlu ada usaha-usaha untuk melawan mekanisme yang telah disepakati oleh undang-undang.

"People power saya rasa tidak perlu ya, apalagi ini bulan Ramadhan. Lebih baik kita fokuskan diri kita untuk beribadah dan bekerja sesuai dengan profesi masing-masing demi kemaslahatan bangsa kita," ujar KH Ma'ruf Amin.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019