"Kebutuhan bahan pokok terutama sembako selama Ramadhan, dan Lebaran tahun ini, harus terus dipantau. Agar harganya tetap stabil," ucap Bupati Ramli di Meulaboh, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan pemantauan dan pengawasan harga-harga kebutuhan pokok ini, terutama bagi mayoritas umat Muslim yang tinggal di wilayah pesisir barat Aceh dipastikan bakal meningkat karena memasuki hari besar keagamaan.
Pemantauan sendiri dapat dilakukan di sejumlah pasar tradisional, seperti aktivitas jual-beli dan sekaligus menghindari monopoli harga terhadap satu komoditas tertentu yang menyebabkan barang tersebut dijual dengan harga tinggi.
Kemarin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Aceh Barat telah menggelar rapat yang membahas ketersediaan stok terutama sembako demi menstabilkan kebutuhan pokok di tengah masyarakat agar tidak terjadi kenaikan harga menjelang Lebaran tahun ini.
"Jika harga sejumlah kebutuhan pokok melonjak naik, tentu sangat memberatkan masyarakat. Karena harus mengeluarkan uang lebih demi memperoleh sejumlah kebutuhan pangan," kata Ramli MS.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perdagangan Aceh Barat, Intan Mulyani mengaku pasokan stok kebutuhan sembako seperti di Pasar Meulaboh mencukupi, karena pihak distributor sejumlah barang rutin mendistribusikan sejumlah barang sesuai kebutuhan.
Ia berujar, sementara harga sejumlah barang masih normal, dan tidak ada terjadi kenaikan harga dalam sepekan terakhir.
"Sejumlah harga sembako stabil, seperti harga rempah-rempah jenis cabai merah Rp40 ribu per kilogram (kg), dan bawang merah Rp 40 ribu per kg," ungkapnya.
Ia melanjutkan, demikian juga dengan stok beras, gula pasir, minyak goreng, daging, telor, susu, jagung pipilan, garam yodium, tepung terigu, kacang kedelai, dan lain sebagainya tetap lancar dipasok oleh para distributor.
"Kalau upaya dalam menstabilkan harga, telah digelar operasi pasar menjelang memasuki Ramadhan, sehingga mampu menekan harga sejumlah barang kebutuhan pokok," kata dia.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
