Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas para perusuh dan pembuat onar demi menjaga ketenteraman dan ketenangan bulan Ramadhan.

"Aparat kepolisian perlu bertindak tegas terhadap para perusuh dan pembuat onar," kata Ketua PBNU Robikin Emhas ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Meski demikian, PBNU menghimbau kepada aparat kepolisian dan aparat negara lainnya untuk bertindak dalam koridor hukum dan perundang-undangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

PBNU pun mengimbau kepada umat Islam untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan suci yang tidak boleh dikotori dan dinodai dengan tindakan-tindakan anarkis yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketenangan orang lain untuk bekerja dan beribadah.

"Di sepertiga terakhir bulan Ramadhan umat Islam diimbau agar memperbanyak zikir, tafakkur, dan doa untuk keselamatan bangsa dan negara," kata Robikin.

PBNU tidak menutup mata bahwa kericuhan yang terjadi dalam dua hari terakhir berkaitan dengan sikap tidak puas atas pengumuman hasil pemilu terutama pilpres oleh KPU.

PBNU mengimbau persoalan pemilu diselesaikan melalui saluran yang sudah tersedia, bukan lewat aksi massa.

"PBNU menyeru semua pihak untuk tunduk terhadap mekanisme konstitusional atas ketidakpuasan terhadap hasil pemilu," kata Robikin.

Robikin mengatakan sudah saatnya seluruh komponen bangsa islah, merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindari sikap yang dapat memperpanjang perkubuan dan perpecahan.

Untuk itu, PBNU mendorong penyelenggaraan halalbihalal nasional guna merajut kembali tali ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah wathaniyah, dan ukhuwwah insaniyah.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019