Jakarta (ANTARA) - Mantan Presiden RI BJ Habibie bertandang ke Istana Kepresidenan Jakarta dan memberikan ucapan selamat secara khusus kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai pemenang Pemilu 2019 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.

“Saya datang kemari pertama untuk mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden bahwa rakyat telah menentukan agar supaya karya-karya yang beliau telah laksanakan bisa berkelanjutan dan diamanatkan untuk generasi penerus. Dan beliau adalah ujung tombak untuk generasi penerus,” kata BJ Habibie setelah pertemuan tertutup dengan Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.

Habibie didampingi Jokowi saat memberikan keterangan pers setelah selama sekitar satu jam bertemu secara intern dari mulai pukul 14.15-15.22 WIB.

Presiden RI ketiga itu menegaskan bahwa semuanya sepakat persatuan dan kesatuan bangsa merupakan harga mati yang harus dijaga dan dipertahankan.

“Dan dalam hal ini kita sepakat juga bahwa mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan stabilitas dan proses pemerataan dan masa depan bangsa indonesia tidak ada tawar menawar. Itu harga mati,” katanya.

Menurut Habibie, siapapun yang nantinya akan memimpin dan sedang memimpin, maka ia tidak saja memimpin orang-orang yang memilihnya melainkan seluruh bangsa Indonesia.

“Dan siapa saja yang nanti akan memimpin dan sedang memimpin, dia tidak memimpin yang memilihnya. Dia memimpin seluruh bangsa Indonesia,” katanya.

Habibie menegaskan tidak boleh memberikan kesempatan bagi pihak manapun untuk melakukan perpecahan bangsa.

“Kita tidak dibenarkan, tiap lima tahun, kita ada pemilihan presiden. Apa tidak mengambil risiko menghambat pembangunan? Mengambil risiko bahwa kita bisa diadu domba, pecah, dan sebagainya, enggak ada itu. Oke,” katanya.

Habibie tiba di Istana Merdeka Jakarta dengan didampingi oleh staf pribadinya dan disambut langsung oleh Jokowi dengan penuh kehangatan dan keakraban.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019