Abuja, Nigeria (ANTARA) - Ribuan perempuan dan anak kecil di bagian barat-laut Nigeria pada Jumat menyelamatkan diri dari bentrokan antara petani dan peternak dan mengungsi ke Republik Niger, kata layanan gawat darurat Nigeria.

Kepala Operasi Sokoto di Badan Penanganan Keadaan Darurat Nasional Nigeria (NEMA) Kofoworola Soleye mengatakan konflik di Negara Bagian Sokoto dan Zamfara mencapai puncaknya dengan pengungsian lebih dari 15.000 perempuan dan anak kecil.

Semua korban dilaporkan mengungsi ke berbagai wilayah Niger, yang bertetangga.

"Kami mengunjungi pengungsi dan menyaksikan kondisi mereka. Bentrokan di wilayah itu membuat ribuan perempuan menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim," kata Soleye, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam. Ia menyatakan pengungsi tersebut sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

Untuk menanggapi konflik sejak 2018 yang telah menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan pengungsian massal, Pemerintah Nigeria meningkatkan pengamanan di wilayah itu.

Rakyat Fulani, yang juga dikenal sebagai Fula --yang bermigrasi ke Nigeria Selatan untuk memperoleh rumput buat hewan peliharaan mereka, menyatakan petani wilayah tersebut berusaha mencuri ternak mereka dan menyerang mereka.

Baca juga: Pasukan Nigeria evakuasi warga dalam operasi keamanan
Baca juga: Serangan gembala di Nigeria tengah tewaskan 17 orang


Sumber: Anadolu Agency

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019