Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengumpulkan alumni Cipayung untuk merajut kembali kebangsaan.

"Apa yang kami lakukan dialog kebangsaan yang melibatkan kelompok Cipayung plus dan alumninya. Tujuannya bagaimana merajut kembali kebangsaan setelah pelaksanaan Pemilu 17 April," ujar Menristekdikti usai buka puasa bersama alumni Cipayung di Jakarta, Senin.

Sebelumnya pada pekan lalu, Menristekdikti juga mengumpulkan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus. Nasir menambahkan jangan sampai perbedaan politik maupun pilihan presiden menyebabkan masyarakat terkoyak-koyak.

"Kita harus tetap berpegang pada Pancasila, UUD 1945 sebagai dasar negara dan Bhineka Tunggal Ika," imbuh dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan dialog tersebut dapat merajut kembali jangan sampai benturan antarpihak. Pihaknya juga sangat berterimakasih kepada kelompok Cipayung yang pada tanggal 21 Mei dan 22 Mei yang tidak melakukan gerakan demo di jalanan.

Nasir menambahkan kelompok Cipayung merupakan anak muda yang memiliki intelektual tinggi dan tetap menjaga emosi dengan baik.

"Kami harap jangan terprovokasi permainan politik yang sudah berjalan. Tapi mahasiswa harus tetap mengkritisi," kata dia lagi.

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan dialog-dialog kebangsaan di sejumlah kampus. Saat ini, lanjut dia, kondisi perpolitikan sudah reda namun yang belum reda adalah orang yang menunggangi politik.

"Yang menunggangi itu bukan orang politik, partisan. Nah orang yang menunggangi politik itulah yang masih ribut sementara kita lihat partai politik sudah tidak apa-apa," terang dia.

 

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019