Operasi Ketupat dilakukan serempak seluruh Indonesia, yang akan digelar selama 13 hari mulai dari 29 Mei 2019 hingga 10 Juni 2019.
Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 3.000 personel Polda Bali beserta Polres/Polresta/Polsek yang didukung TNI, Dinas Perhubungan, Jasa Marga, dan dinas terkait lainnya siap mengamankan masyarakat Bali yang mudik Lebaran melalui Operasi Ketupat Agung 2019.

"Kita lakukan bersama-sama seluruh stakeholder, bisa dilihat hari ini yang mengambil apel ada dari Pangdam, kemudian pemeriksaan pasukan oleh Gubernur Bali, kemudian kita lanjutkan bahwa di Bali tidak potensial terjadi kerusuhan," kata Kapolda Bali, Irjen. Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose dalam apel Operasi Ketupat Agung di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Selasa.

Untuk Bali, Operasi Ketupat Agung tahun 2019 dilakukan selama 18 hari, terhitung dari tanggal 29 Mei sampai dengan 15 Juni 2019, yang akan melibatkan 3000 lebih personil untuk mengamankan arus mudik Lebaran Idul Fitri 2019.

Operasi Ketupat dilakukan serempak seluruh Indonesia, yang akan digelar selama 13 hari mulai dari 29 Mei 2019 hingga 10 Juni 2019. Namun, Kapolda Bali, menambah dua hari untuk operasi di Bali.

Peralatan yang juga dipersiapkan untuk Operasi Ketupat Agung antara lain Ranmor R2 Raimas (Brimob sebanyak enam unit), Ranmor R4 Patroli (Ditsamapta sebanyak tiga unit, Pamobvit sebanyak tiga unit) Kapal C3 (dua unit) dan masih banyak lagi perlengkapan yang menunjang pengamanan arus mudik

Operasi Ketupat Agung dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek, diantaranya kesehatan, keamanan, dan keselamatan saat pelaksanaan tugas. Polda Bali beserta para stakeholders akan melakukan operasi terpadu pada pos-pos "entry point", seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, dan beberapa titik lainnya.

"Kegiatan operasi ini telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dari tahun 2017 sampai saat ini tidak ada penumpukan pemudik karena kita telah bekerja sama dengan dinas perhubungan, demi kelancaran arus mudik dari warga di Bali, dan tidak ada hal-hal signifikan selama tiga tahun ini," kata Petrus Reinhard Golose.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019