Timika (ANTARA) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Operasi Regional VIII Maluku-Papua menjamin penyaluran BBM Satu Harga di wilayah itu selama Ramadhan hingga Lebaran mendatang.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Brasto Galih Nugroho di Timika, Rabu, mengatakan saat ini terdapat 44 titik penyaluran BBM Satu Harga di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Dari jumlah itu, 21 titik diantaranya berada di wilayah Papua, dimana penyalurannya sebagian besar menggunakan moda transportasi udara (pesawat terbang) dan sebagian kecil melalui moda transportasi laut (kapal).

"Sampai sekarang tidak ada masalah, lancar-lancar saja. Yang jelas Pertamina selaku operator ditugaskan oleh pemerintah untuk menyediakan BBM satu harga meskipun dengan biaya yang dikeluarkan oleh Pertamina sendiri, kami tetap siap," kata Brasto.

Khusus di wilayah Timika, katanya, Depo Jober Pertamina dengan PT Eissu Prima Usaha yang berlokasi di Pelabuhan Paumako melayani penyaluran BBM tidak saja di wilayah Kabupaten Mimika, tetapi juga menjangkau hingga delapan kabupaten tetangga yaitu Puncak Jaya, Yahukimo, Asmat, Tolikara, Nduga, Puncak, Mamberamo Raya dan Yalimo.

"Ada delapan kabupaten yang penyaluran BBM-nya dilakukan dari Timika sehingga kami harus memastikan kapasitas BBM yang tersedia di Depo Jober Pelabuhan Paumako harus tetap memadai untuk bisa memenuhi kebutuhan di Kabupaten Mimika serta kabupaten tetangga itu," jelas Brasto.

Menurut dia, kerja sama usaha dilakukan antara Pertamina dengan PT Eissu Prima Usaha dalam hal penampungan dan penyaluran BBM. Pihak Eissu Prima Usaha menyediakan sarana dan prasarana penampungan BBM berupa tanki penampung.

"Sampai sekarang belum ada perubahan rencana, kami masih tetap menjalin kerja sama dengan PT Eissu Prima Usaha. Melalui kerja sama itu intinya bagaimana Pertamina bisa hadir untuk melayani kebutuhan konsumen dan masyarakat pada umumnya terkait BBM," jelasnya.

Brasto mengakui penyaluran BBM Satu Harga di wilayah pedalaman Papua yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu cukup membantu masyarakat dalam hal mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau sebagaimana harga yang berlaku di tempat lain di Indonesia.

Sebagai contoh, katanya, di Kenyam Kabupaten Nduga, setelah dibuka titik penyaluran BBM Satu Harga melalui pengadaan SPBU Kompak maka warga setempat bisa membeli BBM jenis premium dan solar dengan harga resmi yang ditetapkan Pertamina.

"Kewenangan kami hanya mengawasi sampai kepada lembaga penyalur. Mereka harus menjual sesuai harga resmi Pertamina. Kalau sudah sampai di tingkat pedagang pengecer itu sudah di luar kewenangan kami," kata Brasto.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan dalam kunjungan kerja ke Timika baru-baru ini mengatakan hingga akhir 2019 terdapat 170 titik lokasi penyaluran BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia, dimana sebagian besar diantaranya berada di wilayah Papua.

Menteri Jonan mempersilakan para bupati dan gubernur untuk mengajukan permintaan pembukaan titik lokasi penyaluran BBM Satu Harga jika di wilayahnya masih terdapat daerah atau lokasi terisolasi yang sulit terjangkau oleh distribusi BBM.

Baca juga: Hadapi Lebaran, Pertamina jamin BBM tersedia di Maluku dan Papua

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019