Ini mencerminkan investor asing keyakinannya tetap tinggi, karena itu juga turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke Indonesia (capital inflow) sejak awal tahun hingga Jumat (31/5) sudah mencapai Rp112,98 triliun.

Aliran masuk modal asing itu juga menjadi salah satu penopang pemenuhan permintaan valuta asing di pasar domestik sehingga turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, merinci modal asing yang masuk ke obligasi pemerintah atau surat berharga negara (SBN) sebesar Rp56,01 triliun, dan sisanya sebesar Rp57,48 triliun masuk ke instrumen saham.

"Ini mencerminkan investor asing keyakinannya tetap tinggi, karena itu juga turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Perry.

Secara keseluruhan, menurut Perry, indikator di pasar keuangan domestik masih terjaga. Aliran modal asing yang masuk itu juga tidak lepas dari imbal hasil (yield) instrumen keuangan domestik yang kompetitif dibandingkan negara sepadan (peers).

Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun tercatat di 8,01 persen. Parameter itu ditambah pergerakkan inflasi yang tergolong rendah di kisaran 3,1 persen (yoy) hingga Mei 2019. Laju inflasi tersebut dinilai dapat menambah kepercayaan investor karena harga barang yang terjaga di tengah momentum konsumsi tinggi selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Hingga akhir Mei 2019, Perry menyebutkan, kondisi nilai tukar rupiah masih terkendali. Pada penutupan Rabu (29/5), rupiah diperdagangkan di Rp14.395 per dolar AS.

"Kami akan terus berada di pasar dan akan melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental, apabila diperlukan baik melalui intervensi di valas maupun pembelian SBN di pasar sekunder," kata Perry.

Baca juga: Tahan suku bunga, BI masih yakin modal asing masuk tetap deras
Baca juga: BI yakin modal asing masuk lebih deras setelah Pilpres

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019