Rata-rata tingkat keterisian seat mencapai 50 persen setiap harinya, dari total seat yang tersedia sebanyak 72 orang untuk sekali terbang
Nagan Raya (ANTARA) - Arus mudik Lebaran di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh hingga kini masih sepi dari calon penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi udara.

"Rata-rata tingkat keterisian seat mencapai 50 persen setiap harinya, dari total seat yang tersedia sebanyak 72 orang untuk sekali terbang," kata Airport Manager Wings Air Meulaboh, Andi Siswanto kepada Antara, Minggu di Nagan Raya.

Rata-rata calon penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara di Nagan Raya ini terbang ke sejumlah kota di Pulau Jawa, Kalimantan dan sebagian di kota-kota yang ada di Sumatera, dengan transit pertama di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Andi menjelaskan, jumlah penumpang yang terbang dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara (KNO) ke Meulaboh (MEQ) melalui Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya atau sebaliknya, hanya terisi sebanyak 50 persen saja.

Meski masih sepi dari calon penumpang yang berangkat, maskapai tersebut tetap melayani penerbangan setiap harinya.

Ia juga membenarkan bahwa saat ini harga tiket yang biasanya dijual di kisaran harga Rp630 ribu per orang, sudah mengalami dua kali kenaikan menjadi Rp756 ribu per orang pada pertengahan Mei 2019 lalu, dan naik lagi menjadi Rp833 ribu per orang pada bulan yang sama.

Seperti diketahui, saat ini Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh tersebut hanya dilayani satu maskapai berjadwal yakni Wings Air dengan frekuensi penerbangan satu kali setiap hari dengan rute Kualanamu (KNO) - Meulaboh (MEQ) dan Meulaboh (MEQ) - Kualanamu (KNO), dengan jadwal terbang dari Kualanamu ke Meulaboh pukul 10.45 WIB dan tiba pukul 11.35 WIB.

Sedangkan keberangkatan dari Meulaboh melalui Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada pukul 12.00 WIB dan tiba pukul 12.55 WIB.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019