Bandarlampung (ANTARA) - Penumpang KMP Mutiara Persada II yang kandas pada Jumat subuh di perairan Pulau Rimau Balak, dievakuasi ke ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni.

Humas PT ASDP Bakauheni Saifulilahil Maslul Harahap saat dihubungi, Jumat, mengatakan bahwa sebagian penumpang kapal feri itu telah dievakuasi dan sudah tiba di Pelabuhan Bakauheni.

"Mereka sudah dievakuasi, untuk sementara kita tempatkan di ruang tunggu," katanya.

Saifulilahil mengatakan hingga pukul 10.00 WIB jumlah penumpang yang dievakuasi sebanyak 113 orang.

"Ada 70 orang yang di ruang tunggu, sebagian sudah melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Adapun penumpang lainnya masih dalam proses evakuasi.

KMP Mutiara Persada II dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, terbawa arus sehingga kandas di perairan Pulau Rimau, namun seluruh penumpang berhasil dievakuasi oleh tim Basarnas pada Jumat pagi.

"Kejadiannya pukul 04.15 WIB tadi pagi, " kata Feri, Kepala SAR Pelabuhan Bakauheni, dihubungi ANTARA.

Menurut dia, KMP Mutiara Persada II yang sudah masuk alur Pelabuhan Bakauheni terbawa arus sampai ke perairan Pulau Rimau Balak.

Jarak antara Pulau Rimau Balak dengan Pelabuhan Bakauheni sekitar satu mil laut atau sekitar 1,85 km.

"Karena arusnya kuat pada subuh tadi sehingga kapal terbawa arus dan kemudian kandas," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa Basarnas dan tim penyelamat lainnya sudah melakukan penanganan dengan mengevakuasi para penumpangnya ke Pelabuhan Bakauheni.

"Kita lakukan evakuasi dengan kapal Basudewa Basarnas dan Kapal RIP 02 Lampung, kami juga dibantu Satpol Air," ujarnya.

Menurut dia, langkah evakuasi dilakukan agar penumpang tidak menunggu lama di atas kapal mengingat kapalnya masih kandas.

"Setelah semua penumpang dievakuasi, langkah selanjutnya kita akan evakuasi kapal yang kandas menggunakan tugboat," terangnya.

"Total penumpang ada sekitar 516 orang, yang baru bisa kita evakuasi sekitar 300 orangan, ini kita masih melakukan evakuasi," katanya.
 

Pewarta: Hisar Sitanggang/Muklasin
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019