Tradisi halal bihalal menjadi momentum yang sangat baik dalam menjaga dan memperkuat keharmonisan, persatuan dan kesatuan antar masyarakat Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Sekitar 800 warga Indonesia dan Australia menghadiri halal bihalal untuk bersilaturahmi dan merayakan Idul Fitri 1440 H yang diselenggarakan oleh KJRI Melbourne pada Sabtu (8/6) di kota Melbourne, Australia.

Halal Bihalal itu bertujuan membuka secara luas kesempatan masyarakat Indonesia untuk saling bersilaturahmi, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis dari KJRI Melbourne yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/6).

Bersamaan dengan di Indonesia, 1 Syawal 1440 H di Australia jatuh pada Rabu (5/6) sesuai dengan keputusan Mufti Besar dan Dewan Imam Nasional Australia, yang telah bermusyawarah pada 30 Mei 2019.

Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Spica A. Tutuhatunewa mengatakan halal bihalal merupakan acara yang baik untuk memperkuat silaturahim guna menjaga keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

"Tradisi halal bihalal menjadi momentum yang sangat baik dalam menjaga dan memperkuat keharmonisan, persatuan dan kesatuan antar masyarakat Indonesia," ujar Spica di sela-sela acara halal bihalal Idul Fitri yang berlangsung di halaman depan kantor KJRI Melbourne.

Kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan KJRI Melbourne dihadiri lebih dari 800 orang yang bukan hanya warga Muslim Indonesia, namun juga warga non-Muslim, pelajar, mahasiswa, diaspora Indonesia, friends of Indonesia, pers, masyarakat Australia dan bahkan masyarakat Malaysia. Mereka datang dari berbagai kota di Victoria seperti Bendigo, Swan Hill dan Wodonga.

Walaupun sudah memasuki musim dingin, namun kegiatan berlangsung dengan cuaca yang cukup hangat dengan suhu sekitar 18 derajat Celcius, sehingga semakin meningkatkan antusiasme WNI yang bermukim di Kota Melbourne dan sekitarnya untuk datang bersilaturahim dengan sesama masyarakat Indonesia.

Menurut Konjen Spica, silaturahmi Lebaran di KJRI Melbourne itu merupakan upaya untuk melestarikan tradisi yang baik dan tertanam kuat di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk yang di Australia, untuk saling bermaafan dan memperkuat tali persaudaraan melalui perayaan Idul Fitri.

Momentum Lebaran dan silaturahim di KJRI Melbourne memang selalu ditunggu-tunggu warga Indonesia yang terdiri dari tokoh agama, kalangan profesional, dosen, peneliti, mahasiswa dan pelajar, diaspora, hingga ibu rumah tangga.

Tak heran jika meski acaranya dimulai pukul 11 siang waktu setempat, sebagian masyarakat tampak datang lebih awal. Walaupun dilaksanakan pada Sabtu, tak sedikit WNI yang masih harus bekerja memilih untuk mengambil cuti demi dapat menghadiri halal bihalal.

Hal menarik, tidak sedikit warga negara Australia yang turut hadir agar dapat merasakan suasana lebaran, seperti Councillor dari City of Melbourne Phillip Le Liu. Halal bihalal di KJRI Melbourne juga dihadiri oleh personel polisi (Australian Federal Police dan Victoria Police), Konsul Kehormatan Swiss untuk Victoria Manuela Erb dan Konsul Jenderal Malaysia Mazita  binti Marzuki yang tampak membaur dengan masyarakat Indonesia.

Dalam halal bihalal tersebut disajikan berbagai hidangan khas Indonesia, seperti ketupat, lontong sayur, opor ayam, sambel goreng ati, bakso hingga kue jajanan tradisional.

Tiga hari sebelumnya, pada 5 Juni 2019, digelar Shalat Id berjamaah di ruang Bhinneka KJRI Melbourne dengan imam/khotib dari tokoh Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV), yaitu Ustadz Hamim Jufri.

Acara Halal bihalal, yang diselenggarakan oleh KJRI Melbourne, merupakan acara tahunan dan merupakan puncak dari rangkaian penyelenggaraan kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri di Victoria dan Tasmania.
 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019