Cianjur (ANTARA) - Ribuan pengguna jalan yang terjebak macet total di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, manfaatkan sejumlah tempat parkir dan rest area di sepanjang jalur tersebut untuk beristirahat karena terjebak hingga 8 jam.

Pantauan Antara, Sabtu, di sejumlah kantong parkir mulai dari Jalan Raya Pacet hingga Puncak Pass, dimanfaatkan pengguna jalan yang sebagian besar pengendara sepeda motor memilih untuk beristirahat karena laju kendaraan roda dua mulai tersendat dan petugas mengarahkan mereka ke rest area dan area parkir rumah makan.

Hingga malam menjelang antrian kendaraan tidak bergerak dari kedua arah menuju Bogor atau sebaliknya menuju Cianjur, terus memanjang sehingga menyebabkan macet total hampir di seluruh jalur yang ada termasuk di jalur alternatif.

Bahkan ratusan aparat yang dipimpin langsung Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah, hingga Sabtu malam, masih berupaya mengurai antrian dengan sejumlah rekayasa arus seperti pemendingan arus agar macet total tidak bertambah parah dari kedua arah.

Sementara arus kendaraan dari Jalan Raya Bandung-Cianjur, menuju Puncak, Bogor dan seterusnya sejak sore sudah diarahkan ke jalan alternatif Jonggol dan Sukabumi, guna menghindari semakin parahnya macet di kawasan Puncak-Cipanas, yang tidak bergerak sejak 8 jam terakhir.

Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah mengungkapkan, macet total yang terjadi di jalur tersebut diperparah dengan tutupnya tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas, sehingga volume kendaraan terutama roda dua mendominasi jalan dan tidak tertib, sehingga diberlakukan penyekatan khusus roda dua di sejumlah titik.

"Sampai malam menjelang, kami terus berupaya mengurai antrian yang tidak bergerak, sejak siang hingga malam dengan berbagai cara. Termasuk melakukan penyekatan khusus roda dua yang banyak mengambil jalur seenaknya," kata Soliyah.

Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Bogor, agar menjelang tengah malam antrian dapat mencair dengan diberlakukannya sistem satu arah menuju Bogor dan seterusnya. Namun upaya tersebut hingga saat ini belum membuahkan hasil maksimal.
 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019