Kepentingan Indonesia adalah konteks multilateral, karena kalau situasi sekarang dibiarkan, upaya kita akan sulit dalam enam bulan ke depan
Tsukuba, Jepang (ANTARA) - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengingatkan pentingnya pembenahan sistem kerja sama multilateral untuk penguatan kinerja perdagangan global.

"Kepentingan Indonesia adalah konteks multilateral, karena kalau situasi sekarang dibiarkan, upaya kita akan sulit dalam enam bulan ke depan," kata Iman di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu.

Iman mengatakan kondisi perdagangan dunia saat ini sedang sulit karena peran WTO yang melemah dalam menyelesaikan sengketa dagang dan meningkatnya komitmen dagang secara unilateral karena meningkatnya defisit kepercayaan.

Padahal upaya perbaikan perdagangan global harus dilakukan mulai dari reformasi dalam tubuh WTO serta meningkatkan upaya ekspor maupun mendorong kegiatan investasi agar tidak terjadi kelesuan dalam kinerja pertumbuhan ekonomi.

"Kepercayaan orang untuk perdagangan dan investasi bisa semakin pudar, sehingga pada akhirnya masing-masing mengandalkan konsumsi dalam negeri. Dalam tahap ini, upaya peningkatan ekspor terhambat dan investasi akan menjadi berat," katanya.

Selain itu, peningkatan upaya untuk mengurangi tekanan tensi perang dagang juga harus terus dilakukan agar perdagangan global yang makin menurun, hingga hanya diperkirakan tumbuh mencapai 2,6 persen pada 2019, tidak terus melemah.

Dalam kondisi saat ini, pemerintah Indonesia akan tetap membuka akses perdagangan ke berbagai dunia termasuk mengundang investasi masuk dengan memanfaatkan membaiknya peringkat kemudahan berusaha maupun daya saing.

Sebelumnya, Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital menyepakati sejumlah hal mengenai penggunaan teknologi artifisial, pertukaran data ekonomi digital, reformasi WTO serta penguatan perdagangan untuk mendukung pertumbuhan.

Meski demikian, terdapat isu perdagangan yang belum menjadi kesepakatan bersama dan menjadi pernyataan tersendiri dari Jepang sebagai presidensi G20 pada 2019, yaitu penurunan tensi perang dagang serta perpanjangan Global Forum on Steel Excess Capacity (GFSEC).

Isu yang menjadi kesepakatan bersama ini akan dibawa pada pertemuan tingkat pemimpin tinggi negara-negara G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang pada akhir Juni 2019.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019