Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur memprediksi pergerakan uang yang masuk ke Jatim akan tinggi pascalebaran 2019, hal itu terlihat dari tingginya arus kunjungan masyarakat daerah lain ke wilayah setempat usai lebaran.

"Saya kemarin berkunjung ke Kota Batu, dan terlihat banyak variasi plat nomor kendaraan yang ada di wilayah itu. Ini artinya kami akan sibuk menghitung pergerakan uang yang masuk ke Jatim," kata Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, salah satu pendukung tingginya uang yang masuk ke Jatim adalah ditopang dengan infrastruktur jalan tol yang sebagian besar rampung dibangun, sehingga meningkatkan konektivitas antardaerah.

''Jalan tol sudah tersambung, sehingga beberapa tempat kian ramai. Seperti di tempat wisata di Batu yang saya kunjungi lalu, hampir semua plat mobil dari berbagai daerah ada di sana,'' kata Difi di sela acara Halal Bihalal dengan perwakilan perbankan di Jatim.

Difi menyebut, pergerakan uang yang tinggi tidak hanya terjadi pada uang kartal namun juga transaksi non-tunai khususnya di jalan tol.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim Yudi Harymukti mengatakan, berdasarkan catatan Bank Indonesia Jatim sebelum lebaran lalu "net outflow" atau aliran uang yang keluar lebih banyak timbang yang masuk.

Data BI Jatim per 20 Mei 2019, arus uang yang keluar sebesar Rp4,48 triliun, sedangkan arus yang masuk hanya Rp2,5 triliun. Dari data itu, sebelum Lebaran Jatim mencatat net outflow sebesar Rp1,98 triliun.

Namun setelah Lebaran, kata dia, kondisi itu berbalik yakni arus aliran uang yang masuk ke Jatim perlahan-lahan lebih tinggi dibandingkan uang yang keluar atau "net inflow". '

'Kami prediksi net inflow ini bisa berlangsung dalam 2-3 bulan setelah Lebaran, dan akan terus tinggi," katanya.

Sedangkan pada moment Lebaran 2018 atau Juni 2018, tercatat ada Rp7,2 triliun arus kas keluar dan Rp8,1 triliun arus kas masuk, sehingga Jatim mengalami net inflow sebesar Rp9 miliar.

Kemudian setelah Lebaran pada Juli 2018, Jatim mencatat net inflow lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni kas keluar sebesar Rp2,5 triliun, sedangkan kas masuk sebesar Rp6,7 triliun, sehingga net inflow sebesar Rp4,2 triliun.

Baca juga: BI prediksi kebutuhan uang di Jatim selama Lebaran 2019 Rp33,4 triliun
Baca juga: Layanan penukaran uang di Jatim tidak terganggu

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019