Batam (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mengajak mahasiswa di Kota Batam Kepulauan Riau menekuni berbagai bidang kerja di bidang pariwisata, untuk mendukung pengembangan sektor tersebut.

"Pariwisata masuk menjadi salah satu sektor prioritas nasional. Sekarang, devisa dari pariwisata menjadi terbesar kedua," kata Kepala Sub Bidang Pengembangan SDM Kepariwisataan Alfin Merancia dalam pelatihan dasar SDM keparisiwataan "goes to campus" di Batam, Kamis.

Menurut dia, industri pariwisata amat potensial untuk dikembangkan. Bahkan pada 2020, pihaknya percaya, pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar RI.

Industri pariwisata tidak akan pernah habis, dan selalu bisa dikembangkan dari berbagai lini, sehingga sangat menjanjikan dijadikan sandaran ekonomi.

Berbeda dengan sumber daya alam. Bila suatu daerah bergantung pada sumber daya alam saja, maka suatu saat akan habis.

"Pariwisata sering disebut 'never ending industry'," katanya.

Industri pariwisata juga terbuka untuk berbagai disiplin ilmu, karena bisa dihubungkan dengan berbagai sektor, seperti transportasi, kuliner dan lainnya.

Di tempat yang sama, Ketua Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina, Larisang mengatakan meski nampaknya tidak berhubungan, namun teknik informatika sebenarnya menjadi bagian penyokong utama untuk bidang pariwisata.

"Contohnya, dengan teknologi yang dilibatkan, bagaimana melakukan pemetaan potensi wilayah lalu dikemas dalam semacam model atau sistem informasi," kata dia menjelaskan.

Informasi itu dapat digunakan semua pihak melalui aplikasi dalam pengembangan membangun citra wilayah sehingga wisatawan tertarik berkunjung, tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menyatakan sebagai generasi penerus, mahasiswa memiliki peranan penting dalam pengembangan pariwisata setempat.

Mahasiswa, dapat ikut mempromosikan berbagai destinasi wisata favorit melalui media sosial masing-masing.

Baca juga: Pekerja sektor pariwisata masih dibayar murah
Baca juga: Indonesia butuh 2,5 juta tenaga kerja pariwisata

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019