Surabaya (ANTARA) - Sejumlah pedagang di Jawa Timur mengatakan keberadaan komoditas bawang putih yang diimpor pemerintah dari China dinilai telah mengatasi kelangkaan komoditas tersebut yang sebelumnya sempat dirasakan masyarakat setempat, sesuai pantauan di sebuah pusat grosir kawasan Kota Surabaya.

Hartono, seorang pedagang di pusat grosir Pasar Keputran Surabaya, menyebut harga bawang putih kini kembali normal.

"Memang dari dulu bawang putih ini selalu impor. Beberapa waktu di awal Ramadhan atau bulan Mei lalu sempat terjadi kelangkaan karena pemerintah belum menerbitkan kebijakan impor. Tapi sekarang bawang putih impor sudah terdistribusikan dan harganya kembali normal," katanya saat dikonfirmasi di sela kesibukannya di Pasar Keputran Surabaya, Jumat.

Dia mengatakan, saat terjadi kelangkaan bawang putih beberapa waktu lalu, harganya mencapai di atas Rp50.000 dan bahkan menembus Rp80.000 per kilogram, dari harga normal yang biasanya berkisar antar Rp25.000 hingga Rp35.000 per kilogram.

"Ya, harganya mencapai Rp80 ribu lebih saat terjadi kelangkaan kemarin. Tapi tidak berlangsung lama, hanya sekitar seminggu pada awal bulan Mei lalu," ucap Sujai, pedagang bawang putih lainnya di Pasar Keputran Surabaya.

Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan bergerak cepat dengan mendatangkan bawang putih impor dari negeri China.

Jawa timur mendapat alokasi sekitar 84 ribu ton yang didistribusikan secara bertahap. 15 ribu ton di antaranya diinformasikan telah tiba di Surabaya pada pertengahan bulan Mei lalu.

Menurut Hartono, bawang putih impor dari negeri China itu telah didistribusikan setelah sampai di Pasar Keputran Surabaya pada sekitar tanggal 10 Mei lalu dan berhasil menekan harga yang sebelumnya saat terjadi kelangkaan dirasa sangat mencekik.

"Sekarang harganya Rp35 ribu per kilogram, ini sudah mulai normal," katanya.

Sedangkan Sujai di Pasar Keputran Surabaya menjualnya seharga Rp40 ribu perkilogram. "Sudah murah itu Rp40 ribu per kilogram," ucapnya.

Selama ini petani lokal Indonesia memang belum mampu memenuhi kebutuhan bawang putih di dalam negeri sendiri. Karenanya pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan impor, yang kebanyakan didatangkan dari negeri China.

Untuk periode 2019, demi memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia, Kementerian perdagangan telah menerbitkan persetujuan impor bawang putih dengan total mencapai 256 ribu ton.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebagaimana disampaikan di berbagai kesempatan, menyebut wilayah provinsi yang dipimpinnya untuk periode tahun 2019 mendapat alokasi bawang putih impor terbanyak, mencapai 84 ribu ton, yang didistribusikan secara bertahap.

"15 ribu ton bawang putih impor sudah sampai di Surabaya pada pertengahan Mei lalu. Kita dapat alokasi bawang impor terbanyak karena dari pusat-pusat grosir di wilayah Jawa Timur ini nantinya didistribusikan ke luar daerah provinsi lainnya," katanya.


Baca juga: Gubernur sebut 15.000 ton bawang putih impor segera masuk Jatim
Baca juga: Jatim tunggu impor bawang putih China, penuhi kebutuhan masyarakat

Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019