Jakarta (ANTARA) - Pengiriman dan penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial untuk korban bencana banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara terus berlanjut.

"Bantuan logistik tahap pertama sudah mengalir ke Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Kolaka Timur semoga dapat meringankan beban warga terdampak bencana banjir," Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Mensos mengatakan bantuan tersebut dikirim dari Gudang Regional Timur di Makassar ke Dinas Sosial Provinsi Sultra. Selanjutnya dinsos provinsi mengirimkan bantuan ke dinas sosial kabupaten sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masing-masing daerah.

Selain bantuan dalam bentuk logistik, lanjut Menteri, Kementerian Sosial juga telah menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial dan Tim Layanan Dapur Umum di sejumlah titik terdampak banjir.

"Salah satunya di Posko Pengungsian di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara. Sebanyak 35 Tagana Provinsi Sultra dan dibantu Tagana Kabupaten Konawe Utara mendirikan dapur umum yang melekat dengan layanan dukungan psikososial," tuturnya.

Dapur Umum melayani kebutuhan makan pengungsi dan relawan kebencanaan yang menyiapkan 2.700 porsi makanan sekali makan untuk melayani lebih dari 1.500 pengungsi.

Sementara untuk LDP bagi pengungsi khususnya anak-anak, layanan diberikan oleh Tim LDP Kementerian Sosial, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan relawan lainnya.

"Tim juga melakukan pendataan kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, bayi dan balita. Untuk korban lansia, kami membentuk shelter lapangan lanjut usia di lokasi banjir untuk memberikan pelayanan bagi lansia berupa pelayanan kesehatan dasar, dukungan psikososial dan pendataan serta assesmen kebutuhan," katanya.

Penyaluran bantuan ke lokasi banjir menghadapi tantang terutama karena banjir masih belum surut dan beberap jembatan terputus.

"Perjalanan dari Dinas sosial Provinsi Sultra ke Kabupaten Konawe ditempuh selama tiga sampai empat jam. Biasanya satu jam dalam kondisi tidak banjir. Tantangannya karena banjir masih menggenangi hingga setinggi pinggang orang dewasa," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat.

Di Konawe misalnya, lanjut Dirjen, banjir belum surut di Kecamatan Pondidaha dan Kecamatan Wonggeduku sehingga ada kalanya kendaraan harus berjalan sangat pelan atau bahkan berputar arah mencari jalan alternatif.

Baca juga: Laznas BMH bersihkan masjid dan dampingi korban banjir Konawe Utara

Baca juga: Relawan berjuang bantu korban banjir Konawe Utara

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019