Surabaya (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan mengevakuasi satu korban meninggal perempuan kapal layar motor (KLM) Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, Jawa Timur pada Rabu pagi sekitar pukul 06.46 WIB.

Kepala Hubungan Masyarakat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Surabaya Tholib Mahameru menginformasikan jenazah perempuan tersebut ditemukan di kawasan Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada sekitar pukul 06.46 WIB tadi pagi.

"Ini adalah jenazah kedua korban tenggelamnya KLM Arim Jaya yang ditemukan pada pagi hari ini," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Dia mengatakan penemuan dua jenazah korban tenggelamnya KLM Arim Jaya pada pagi hari ini seluruhnya berkat informasi dari masyarakat.

"Pada sekitar pukul 05.43 WIB tadi pagi, tim SAR gabungan mengevakuasi satu jenazah anak laki-laki di pantai Bicabbi, Kecamatan Dungkek, Sumenep. Kemudian mengevakuasi jenazah seorang perempuan di kawasan Pelabuhan Dungkek Sumenep pada sekitar pukul 06.46 WIB, semuanya berkat informasi dari masyarakat sekitar," ujarnya.

Dengan begitu totalnya 19 korban sampai hari ini ditemukan meninggal dunia dari keseluruhan 60 penumpang beserta anak buah kapal (ABK) Arim Jaya yang pada Senin sore, 17 Juni lalu, tenggelam di perairan Sumenep.

Kapal kecil terbuat dari kayu berukuran 3 "gross tonnage" (GT) yang dinakhodai Arim itu diketahui berlayar dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur.

Selanjutnya diinformasikan terguling dan tenggelam akibat dihantam ombak saat melintas di pertengahan perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, wilayah Kabupaten Sumenep, pada Senin sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

"39 korban berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya sampai hari ini masih hilang dan dalam proses pencarian," ucap Tholib.

Baca juga: 4 korban kapal tenggelam di Sumenep masih belum ditemukan

Baca juga: Kisah pilu dari penumpang kapal tenggelam di Sumenep

Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019