Bandung (ANTARA) - Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) M Singgih mengatakan sebanyak 12 perusahaan transportasi siap melayani penumpang terkait pemindahan penerbangan dari Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

"Kami sudah sangat siap menyambut pemindahan penerbangan ini dan ada 12 perusahaan multimoda yang juga ikut dalam kontribusi penataan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati," kata Singgih pada acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Parkir Timur Gedung Sate Bandung, Jumat.

Singgih mengatakan jika ada peningkatan trafik penerbangan yang bagus pasca pemindahan tersebut maka tidak menutup kemungkinan tiga tahun yang akan datang setelah proses operasional ini Bandara Kertajati sudah bisa memberikan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kita proyeksikan tahun 2021 sudah memberi kontribusi meski masih dengan jumlah terbatas," kata dia.

Sehingga, pihaknya mengajak masyarakat Jabar untuk menggunakan layanan penerbangan di Bandara Kertajati dan dengan pengalihan sekitar 60-70 persen trafik penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati ini maka masyarakat Jabar bisa menerima keuntungan.

"Saya mengajak kepada seluruh warga Jawa Barat, mari gunakan Bandara Kertajati sehingga masyarakat sudah memberikan PAD kepada Jawa Barat," kata dia.

"Dan saat ini jarak tempuh Bandung ke Kertajati 2-2,5 jam. Tapi, nanti akan lebih cepat lagi setelah Tol Cisumdawu dan kereta bandara rampung," lanjut Singgih.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan kebijakan pemindahan penerbangan tersebut ialah bentuk penataan karena Kementerian Perhubungan menginginkan adanya keseimbangan trafik untuk rute penerbangan di empat bandara di bawah Angkasa Pura II yakni Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, Soekarno-Hatta, dan BIJB.

Menurut Hery, Bandara Kertajati merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang diinisiasi oleh pemerintah provinsi.

Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menginisiasi pembangunan Bandara Kertajati sejak tahun 2003.

"Namun memang sempat vakum sehingga tahun 2015 pemerintah pusat ikut terlibat. Kemudian, Bandara Kertajati masuk sebagai proyek strategis nasional urutan ke-102," kata dia.

Dia menuturkan penataan penerbangan ini justru dapat membuka peluang bagi Bandara Husein penerbangan jarak pendek seperti ke Nusawiru, Tasikmalaya, Cirebon, hingga ke Bandara Halim.

"Dan tentu aksesibilitas menuju dari dan ke Bandara Kertajati kita kebut agar bisa berjalan optimal tanpa ada delay," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 56 penerbangan domestik Bandara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, mulai 1 Juli 2019.

Perpindahan operasional penerbangan domestik itu sudah disepakati semua pihak, termasuk maskapai penerbangan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, 56 penerbangan domestik yang pindah ke BIJB Kertajati merupakan pesawat berjenis jet.

Sedangkan, penerbangan pesawat berjenis propeler atau pesawat baling-baling dan penerbangan internasional tetap di Bandara Husein Sastranegara.

"Kita rencanakan paling lambat 1 Juli 2019 karena bertahap ada yang tanggal 20 Juli dan 23 juli. Jadi, ada 56 penerbangan yang pindah dari Husein ke Kertajati," katanya saat melakukan pengecekan persiapan BIJB Kertajati, Majalengka, Selasa (18/6).

"Yang tetap di Bandung adalah semua pesawat propoller dan semua penerbangan luar negeri yang totalnya 32 penerbangan (20 propoller dan 12 penerbangan internasional). Itulah bagian yang sudah kita sepakati. Insyaallah kita bisa laksanakan dengan baik," lanjutnya.

Penerbangan domestik yang pindah ke BIJB Kertajati antara lain penerbangan dengan tujuan Banjarmasin, Batam, Bali, Medan, Pekanbaru, Pontianak, Ujung Pandang dengan maskapai Garuda, Lion, Sriwijaya, Nam, Wings, Air Asia, Citilink.

Baca juga: Antar penumpang Bandara Husein ke Kertajati, Damri siapkan 20 bus
Baca juga: Mulai 1 Juli Bandara Kertajati layani penerbangan jet dalam negeri
Baca juga: Enam maskapai pindah ke Kertajati, operasional bandara diperpanjang


 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019