Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen di wilayah itu pada tahun 2020 atau tahun depan, dan saat ini sudah mencapai 98,56 persen.

General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril di Surabaya, Kamis mengatakan capaian rasio elektrifikasi sebesar 98,56 persen itu naik 2 persen dibanding tahun 2018 yang hanya sebesar 96,43 persen.

"Rasio elektrifikasi 98,56 persen itu merupakan bagian dari seluruh capaian yang ada, termasuk mandiri dan bantuan dari pemerintah setempat. Artinya, boleh saja kita menilai rasio itu dari mana saja," kata Saril kepada wartawan.

Ia mengatakan, target rasio elektrifikasi yang ditetapkan pemerintah pusat sebenarnya pada tahun 2019, namun karena adanya beberapa kendala di lapangan diharapkan bisa dicapai pada tahun depan.

Saril menyebutkan, salah satu kendala yang sering dialami adalah infrastruktur, dan hal itu adalah tantangan terbesar sebab Jawa Timur terdiri dari daerah kepulauan dan perlu dibangun secara bertahap.

"Ada daerah yang secara infrastruktur sulit dijangkau, sehingga kami bersama pemerintah daerah membangun Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), dan menarik jaringan distribusi jaringan menengah 20 ribu volt sampai dengan terendah 220 volt," katanya.

Kendala lainnya, kata dia, adalah jaringannya sudah tersedia namun masyarakatnya tidak mendapatkan aliran listrik karena ketidakmampuan dalam membayar, sehingga diperlukan peran berbagai pihak untuk membantu, seperti memberikan dana dari Bina Lingkungan perusahaan-perusahaan.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jatim, Setiadjit mendukung penuh upaya PLN untuk mencapai target 100 persen elektrifikasi di Jawa Timur pada 2020, sebab hal itu akan meningkatkan indeks pembangunan manusia.

Dukungan Pemprov Jatim, kata dia, salah satunya telah mengganggarkan pada APBD 2019 membantu sekitar 15 ribu rumah tangga miskin dalam mendapatkan sambungan rumah dan instalasi rumah.

Selain itu, kata dia, pemprov juga telah membangun sebanyak 1367 LTSHE dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di enam kepulauan kawasan Madura.

"Tentu dengan adanya listrik masyarakat Jatim akan mampu segalanya, termasuk mendorong ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan," katanya.

Baca juga: Pemprov Jatim dorong angkutan massal berbasis listrik

Baca juga: PLN Jatim raih peningkatan penjualan energi Rp16,2 triliun

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019