Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya mendapat kuota mahasiswa bidik misi sebanyak 985 orang lebih dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2019 yang sebagian sudah terisi.

"Kami mendapat kepastian 985 kuota lebih untuk program bidik misi tahun 2019, dari 985 itu sebanyak 245 kuota di antaranya sudah terisi untuk mahasiswa jalur SNMPTN 2019," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Zainudin Nawawi kepada Antara, Jumat.

Menurut dia masih tersedia sekitar 600 lebih kuota bidik misi yang peluangnya lebih besar didapatkan mahasiswa jalur SBMPTN, sementara Unsri akan menampung 3.705 mahasiswa melalui jalur SBMPTN 2019.

Kuota pembiayaan bidik misi Unsri dari Kemenristek Dikti pada 2019 tersebut meningkat dibanding tahun 2018 yang hanya tersedia untuk 700 mahasiswa, meskipun sebenarnya dari sisi jumlah keseluruhan penerima bidik misi di Unsri tidak mengalami perubahan yakni masih pada Kisaran 900 orang lebih penerima.

Mahasiswa penerima bidikmisi akan mendapatkan uang saku sekitar Rp700.000 perbulan selama perkuliahan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sudah dibayarkan pemerintah dan mendapat pemondokan tempat tinggal dari Unsri dengan biaya sesuai kemampuan mahasiswa.

"Penerima bidik misi adalah mahasiswa yang punya kemampuan akademik namun memiliki keterbatasan finansial dengan bukti-bukti terkait," lanjutnya.

Calon penerima bidik misi merupakan siswa SMA sederajat yang lulus pada tahun 2019 dan berusia maksimal 21 tahun pada saat mendaftarkan diri.

Keterbatasan finansial peserta dibuktikan dengan surat keterangan dari lurah tempat tinggal mahasiswa, atau mahasiswa bersangkutan pernah masuk kriteria khusus seperti penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) maupun Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) semasa sekolah .

Untuk penghasilan orang tua calon penerima bidik misi, dihitung berdasarkan total penghasilan dibagi jumlah tanggungan dalam satu keluarga, sehingga didapatkan angka biaya tanggungan maksimal Rp750.000 per orang.

"Misalnya penghasilan orang tua Rp3 juta per bulan dengan total tanggungan seorang istri dan dua anak, artinya Rp3 juta dibagi empat hasilnya Rp750.000 per orang, ini masuk kriteria. Begitu pula misalkan penghasilannya Rp5 juta per bulan dengan tanggungan tujuh orang, masih masuk kriteria juga," jelasnya.

Selain itu pendaftar bidik misi harus menyertakan salinan tagihan terakhir biaya listrik rumah dan bukti pembayaran pajak bumi bangunan yang pada waktu tertentu akan divalidasi oleh tim visitasi ke rumah-rumah calon penerima beasiswa bidik misi.

Baca juga: Kemristekdiki tambah kuota penerima bidikmisi tahun 2019

Baca juga: Kuota penerima beasiswa Bidik Misi dinaikkan

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019