Program SKB Negeri hanya ditujukan kepada anak putus sekolah saja
Surabaya (ANTARA) - Sanggar Kegiatan Belajar Negeri di Kota Surabaya, Jawa Timur, memfasilitasi anak-anak putus sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya dengan cara memberikan keterampilan melalui program Paket C atau setara sekolah menengah atas.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M. Ikhsan, di Surabaya, Sabtu, mengatakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri ini berbentuk Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis yang akan menyelenggarakan Pendidikan Kejar Paket Vokasional.

"SKB berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional," katanya.

Menurut dia, dengan melalui pelayanan pendidikan kesetaraan tersebut dapat menjadi salah satu sarana mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga, lanjut dia, diharapkan terwujudnya masyarakat gemar belajar (learning society), terciptanya lapangan kerja berbasis kebutuhan masyarakat yang menuju kemandirian untuk mencapai kesejahteraan.

Selama ini, kata dia, kerja sama antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik tingkat kelurahan, kecamatan, ataupun dengan dinas terkait sudah cukup bagus bersama-sama dalam mengentaskan anak putus sekolah. Anak-anak putus sekolah ini disalurkan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Surabaya.

"Melalui SKB Negeri ini, ibu wali kota menginginkan anak putus sekolah mendapatkan pendidikan berkelanjutan yang mampu memberikan bekal keterampilan sehingga mereka nanti dapat menjadi orang berhasil," kata Ikhsan.

Ikhsan menjelaskan, usai menempuh pendidikan, peserta didik SKB akan mendapatkan ijazah program kesetaraan paket C. Selain itu, peserta juga mendapat sertifikat pelatihan dan uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (LSP BNSP) atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (LSK Kemendikbud).

Untuk lokasi kegiatan belajar mengajar, SKB akan dipusatkan di SMPN 60 Jl. Kalilom Lor Indah Surabaya.

"Jadi progam SKB Negeri ini seperti program kejar paket C dual track, dan telah memiliki landasan hukum berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 49 Tahun 2017," ujarnya.

Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya itu menyebut, ada beberapa jenis vokasi pelatihan yang tengah dipersiapkan untuk anak putus sekolah, yakni Pelatihan Otomotif Roda 2, Pelatihan Otomotif Roda 4, Pelatihan Olahan Pangan / Tata Boga, Pelatihan Barista, Pelatihan Komputer Autocad, Pelatihan Operator Alat Berat, Pelatihan Tata Busana, serta Pelatihan Musik.

"Program SKB Negeri hanya ditujukan kepada anak putus sekolah saja, bagi masyarakat yang ingin mendaftar dapat melakukan pendaftaran secara daring melalui https://skbdispendik.surabaya.go.id/ ataupun memperoleh informasi di setiap kelurahan dan kecamatan," kata Ikhsan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian Dan Olahraga Pendidikan, Dispendik Surabaya, Thussy Apriliyandari menjelaskan, untuk pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (CPBD) SKB, mengacu pada PPDB jalur Zonasi berdasarkan jarak alamat tempat tinggal peserta.

Selain itu, lanjut dia, CPBD juga harus menyertakan dokumen kependudukan dari kategori Mitra Warga, Putus Sekolah, Lulusan SMP/Mts / Program Kejar Paket B.

"Pendaftaran (SKB) dimulai pada 2,3,4 Juli 2019 mendatang, bagi yang berada di luar zona akan diarahkan ke PKBM terdekat, dan seluruh biaya pendidikan gratis," katanya.

Baca juga: Menjadi mandiri melalui rumah belajar JICT
Baca juga: Rumah belajar anak jalanan mendapat bantuan komunitas "Bright Foundation"
Baca juga: Artikel - Menengok sekolah inklusif di Cirebon


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019