Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (SYQ) tingkat Nasional ke XXV di Pontianak  menjadikan Kitab Suci Al Quran berkumandang selama sepekan di titik 0 derajat bumi.

"Selama sepekan ke depan, kita melantunkan Ayat-ayat  Al Quran di tintik 0 derajat di lintang utara dan lintang selatan bumi ini. Saya berharap, dengan pembacaan ayat suci Al Quran di titik 0 derajat bumi ini, kita bisa diberikan kemudahan untuk menggali rahasia Alquran dalam menggali ilmu pengatuhuan dan teknologi, khususnya di bumi Kalimantan Barat," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.

Menurut dia,  pastinya banyak kajian ilmu pengetahuan yang harus kita gali di titik 0 derajat lintang utara dan lintang selatan bumi ini. Seperti kenapa di Tugu Khatulistiwa orang bisa dengan mudah mendirikan telur, kenapa lidah buaya bisa umbuh subutr disekitar kawasan tugu khatulistiwa, kenapa bayangan kita pada siang hari bisa hilang di tugu khatulistiwa ini, itu semua belum tentu perlu kajian yang mendalam dan jika kita kaji, sebenarnya semua itu sudah ada dalam Al Qur'an.

"Makanya, pada kegiatan ini, kita mendirikan mimbar tilawah pada titik 0 derajat tersebut agar ini memberikan kesan tersendiri bagi seluruh peserta selama kegiatan ini," tuturnya.

Baca juga: Sutarmijdi tantang para gubernur sulut meriam karbit di STQ Nasional

Pemprov Kalbar sebagai tuan rumah juga ingin dilantunkannya ayat suci Al Qur'an di sepanjang Sungai Kapuas, dimana Sungai Kapuas ini meruapakan yang terpanjang di Indonesia dan ini mungkin tidak ada ditempat lain dan dilakukan pada kegiatan serupa di daerah lain.

"Dipilihnya lokasi alun-alun Kapuas sebagai lokasi utama karena kita ingin masyarakat bisa beramai-ramai menyaksikannya," katanya.

Sutarmidji menambahkan, ditetapkannya Kalbar sebagai tuan rumah kegiatan STQ Nasional ke XXV, sekitar tujuh bulan yang lalu, namun kita berupaya mempersiapkannya semaksimal mungkin.

Kegiatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh gererasi muda agar menjadi generasi Qurani.

"Selama lima tahun ini kita ingin mencetak 5000 hafiz yang nantinya akan ditempatkan di masjid-masijid agar lantunanan ayat Alquran ini bisa dilantunkan di setiap masjid dan Alquran melekat di hati kita," kata Sutarmidji.

Baca juga: Pontianak siapkan dua teleskop luar angkasa amati kulminasi matahari

Ditempat yang sama, Ketua Umum STQ XXV tahun 2019, Syarif Kamaruzaman mengatakan, pada kegiatan STQ Nasional tahun ini diikuti sebanyak 543 peserta dengan jumlah keseluruhan kontingen sebanyak 1786 orang.

Dirinya bersyukur karena dari proses penyambutan kontingen, hingga malam pembukaan ini, semua peserta dan kontingen yang ada dapat difasilitasi dengan baik.

"Kami harap semua peserta yang ada bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin, agar bisa memberikan yang terbaik dalam kegiatan ini," katanya.
Baca juga: Hujan es turun di Pontianak

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019