Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy meminta semua pihak mulai bekerja mewujudkan visi pemajuan kebudayaan 2040: “Indonesia Bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan dan menyejahterakan”.

Dalam pidatonya yang disampaikan pada pembukaan Forum Seminar Kebangsaan di Jakarta, Rabu, mengatakan Indonesia sudah terlalu lama berdiskusi tentang strategi kebudayaan macam apa yang tepat bagi bangsa dan sekarang sudah saatnya mewujudkan diskusi ini.

"Kita punya strategi kebudayaan yang merupakan hasil dari Kongres Kebudayaan 2018, sekarang lah saatnya bekerja mewujudkannya. Sekarang yang kita butuhkan adalah gotong royong," ucap dia.

Menurut dia, saat ini Indonesia menghadapi berbagai tantangan nyata di bidang kebudayaan, seperti terjadi pengerasan identitas primordial dan sentimen sektarian yang mengancam sendi-sendi budaya masyarakat.

Khazanah budaya tradisi Indonesia juga menghadapi tantangan serius dalam gelombang modernitas dan disrupsi teknologi informatika.

Baca juga: Triawan Munaf: Budaya dapat berkembang di lingkungan yang toleran

"Pertukaran budaya yang timpang dalam tatanan global juga menjadikan Indonesia masih sebagai konsumen budaya dunia. Kita juga belum mengusahakan paradigma alternatif yang meninggalkan paradigma pembangunan yang merusak lingkungan dan berpengaruh negatif terhadap kebudayaan lokal," ucap dia.

Selain itu, tata kelola kelembagaan dan desain kebijakan budaya juga belum memudahkan masyarakat untuk memajukan kebudayaan.

​Dia mengatakan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 telah berhasil mencetuskan strategi kebudayaan yang bermaksud menjawab sejumlah permasalahan tersebut.

Dokumen ini akan menjadi panduan arah pengambilan kebijakan budaya sampai 20 tahun ke depan.

Baca juga: Lemhanas: Potensi kekayaan budaya harus terus diusahakan

"Strategi yang disusun berdasarkan ratusan dokumen pokok pikiran kebudayaan daerah kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia ini diharapkan dapat terus menjadi rujukan kita dalam perbincangan soal arah kebudayaan nasional," ujar dia.

Selain itu, saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga tengah menyusun Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan yang merupakan penjabaran terperinci dari pembagian kerja lintas 60 Kementerian/Lembaga serta BUMN yang memiliki tugas dan fungsi berkaitan dengan kebudayaan.

Dokumen perencanaan ini diharapkan selesai dalam waktu dekat sehingga dapat menjadi pegangan konkrit bagi setiap instansi pemerintah yang hendak menjalankan tugasnya memajukan kebudayaan bangsa.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak Arab Saudi kerja sama syiarkan Islam toleran

“Dengan demikian, kita hendak mengkonsolidasikan langkah bersama untuk menyelaraskan arah besar strategi kebudayaan lewat kerja-kerja nyata. Bagaimana strategi kebudayaan yang telah kita sepakati bersama itu dapat dikerjakan untuk menghadapi permasalahan kebangsaan hari ini? Apa rencana aksi bersama yang bisa kita ikat melalui forum ini untuk memastikan peran dan pengaruh budaya kebangsaan di dunia yang berubah cepat? Sekarang adalah saatnya aksi-aksi nyata,” ucap dia.
 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019