Monitoring dan pengawasan BBM tersebut sangat penting, mengingat konsumen akan semakin teliti dalam membeli bahan bakar yang diperlukan, terutama konsumen kalangan industri dan perusahaan pembangkit listrik.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi menggandeng Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) "Lemigas" melakukan kegiatan pemeriksaan kualitas mutu bahan bakar minyak hasil investigasi.

"Monitoring dan pengawasan BBM tersebut sangat penting, mengingat konsumen akan semakin teliti dalam membeli bahan bakar yang diperlukan, terutama konsumen kalangan industri dan perusahaan pembangkit listrik," kata Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas, Alfon Simanjuntak berdasarkan informasi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Sejumlah kajian juga akan dilaksanakan di antaranya kajian alokasi BBM subsidi, kajian kebutuhan infrastruktur pendistribusian BBM, kajian pengawasan distribusi avtur serta kajian sub penyalur.

Direktur Bahan Bakar Minyak, BPH Migas, Alfon Simanjuntak menyampaikan BPH Migas berperan penting dalam pengawasan distribusi BBM agar memenuhi spesifikasi BBM yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

BLU "Lemigas" siap mendukung BPH Migas dalam melaksanakan pengawasan pendistribusian BBM karena telah memiliki sarana laboratorium yang lengkap dan tenaga ahli", kata Setyorini.

Sementara itu, Kepala Pusat PPPTMGB “Lemigas” Setyorini Tri Hutami berharap kegiatan penelitian ini akan memperoleh data aktual atas kualitas bahan bakar yang didukung oleh laboratorium uji yang kompeten menganalisa kualitas BBM.

Lebih lanjut, Setyorini menjelaskan, pengujian mutu BBM menggunakan sejumlah pengujian dan sarana laboratorium.

Untuk pengujian bensin, solar, maupun biodiesel akan memanfaatkan Laboratorium Bahan Bakar Non-Penerbangan. Sementara itu, mesin CFR (Coordination Fuel Research) dipergunakan untuk menentukan angka oktan bahan bakar, dengan membandingkan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar.

"Masih ada beberapa pengujian yang dilakukan BLU "LEMIGAS", antara lain uji parameter fisika kimia bahan bakar minyak dan uji spesifikasi bahan bakar avtur, avgas, kerosin/minyak tanah, bensin (RON 88, 91, 95), solar (48, 51), minyak bakar, biofuel, dan biodiesel," ungkap Setyorini.

Khusus kajian pengawasaan distribusi avtur, kata Setyorini, BLU "Lemigas" dilengkapi dengan uji speksifikasi bahan bakar dan Laboratorium Bahan Bakar Penerbangan, yang mampu menguji beberapa parameter seperti freezing point, thermal stability, viskositas, micro-separometer dan beberapa parameter lainnya.

Penandatanganan kerja sama BLU "LEMIGAS" dan BPH Migas mencakup beberapa lingkup rencana kerja yang akan dilakukan pada tahun 2019 dan tahun 2020. Pada tahun 2019, kerja sama difokuskan kepada pengawasan hasil investigasi BPH Migas dalam melakukan pengujian mutu oleh BLU "Lemigas".

Sebagai informasi, kerja sama antara BPH Migas dan BLU "LEMIGAS" merupakan tindak lanjut penandatangan nota kesepahaman terkait Penelitian, Pengembangan, Monitoring, dan Evaluasi Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, yang ditandatangani Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana dan Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa di Jakarta pada 16 April 2019.

Kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan kinerja kedua belah pihak, bagi BPH Migas dalam hal pengawasan dan pengangkutan usaha hilir migas, sedangkan bagi Badan Litbang ESDM dalam hal peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca juga: Pemerintah tunjuk Lemigas dan BPPT uji kualitas B20

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019