Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan pengelolaan sektor pariwisata di situs Ombilin Sawahlunto, Sumatera Barat yang baru saja ditetapkan sebagai warisan dunia membutuhkan waktu dan investasi jangka panjang.

"Pengelolaan seperti ini tentu tidak setahun dua tahun, misalnya sekarang ditetapkan warisan dunia besok sudah ramai," kata dia, di Jakarta, Minggu terkait tambang batubara Ombilin yang baru saja ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.

Pemerintah kata dia, akan mulai fokus pada pengembangan narasi situsnya sebagai daya dukung pengembangan pariwisata. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan situs Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia, salah satunya melalui dokumentasi film.

Sebagai contoh kata dia, pengenalan potensi pariwisata Provinsi Bangka Belitung yang populer dengan pembuatan film Laskar Pelangi beberapa tahun lalu.

"Kalau mau bikin film tentang 1920 an di situ aman, tidak perlu ngumpet-ngumpetin kabel karena dia masih seperti adanya," ujarnya.

Langkah tersebut setidaknya bisa dilakukan pemerintah atau pihak terkait dalam memacu percepatan pengenalan pariwisata tambang batubara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia.

Selanjutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar situs Ombilin Sawahlunto menjadi salah satu prioritas pengembangan pariwisata nasional.

"Kemendikbud sendiri konkretnya akan membuat riset, misalnya cerita tentang Samin Surosentiko yang gerakannya di Jawa Tengah dan dibuangnya ke sana," ujar dia.

Meskipun demikian, ia mengingatkan perlu kehati-hatian dalam aspek pengembangan pariwista di situs Ombilin Sawahlunto jika tidak ingin warisan dunia yang baru ditetapkan UNESCO tersebut dicabut.

Apalagi, setelah ditetapkan, UNESCO akan memeriksa dan mengevaluasi secara terus menerus terhadap cara pemerintah mengelola situs Ombilin Sawahlunto tersebut.

"Jika kita tidak pintar atau banyak menyalahi ketentuan dalam mengelola maka bisa masuk dalam daftar bahaya, kalau kita masih nekat juga dia bisa coret," katanya.

Baca juga: Warisan tambang batu bara harus dikelola secara sinergi

Baca juga: UNESCO tetapkan pertambangan Ombilin sebagai warisan dunia

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019