Dua kecamatan itu jauh dari sumber air dan biasanya menggunakan air hujan saja, karena irigasinya jauh
Indramayu (ANTARA) - Seluas 3.000 hektare lebih tanaman padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam gagal panen disebabkan kurangnya suplai air pada musim kemarau ini.

"Laporan sementara yang masuk ke kami ada 3.000 hektare lebih sawah yang terancam gagal panen," kata Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu, Minggu.

Menurutnya dari 3.000 hektare lebih tanaman padi yang terancam gagal panen itu terdapat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Losarang dan Kecamatan Kandanghaur.

Di dua kecamatan tersebut memang jauh dari Waduk Jatigede dan juga Jatiluhur, sehingga pasokan air untuk tanaman tidak bisa sampai.

"Dua kecamatan itu jauh dari sumber air dan biasanya menggunakan air hujan saja, karena irigasinya jauh," tuturnya.

Sutatang menambahkan jumlah tanaman padi yang terancam gagal panen tersebut bisa terus bertambah apabila hujan tidak turun pada bulan-bulan ini.

Tapi lanjut dia, apabila tanaman padi itu dialiri air pada bulan ini, maka dipastikan bisa diselamatkan, karena saat ini masih belum sampai kekeringan yang parah.

"Sekarang tanaman padi yang terancam gagal panen itnit berumur satu bulan dan apabila ada hujan ataupun air, maka bisa diselamatkan," katanya.

Baca juga: Bogor alami kekeringan, Bupati antisipasi gagal panen
Baca juga: 1.992 hektare lahan padi di Yogyakarta puso akibat kekeringan

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019