Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi paling barat Indonesia ini mencapai 60 hektare (ha) dalam sepekan terakhir.

"Hari ini ada beberapa hektare lahan, seperti di Desa Kute Baru, Aceh Tengah. Kebakaran telah dipadamkan kemarin sore," kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Minggu.

Ia menerangkan peristiwa kebakaran diduga sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab itu terjadi di sembilan kabupaten/kota meliputi Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan.

Mayoritas kawasan hutan maupun lahan yang terbakar merupakan lahan produktif, sebagian di antaranya merupakan lahan perkebunan kelapa sawit baik milik perusahaan maupun warga setempat.

Ia mencontohkan, seperti di Nagan Raya kebakaran hebat melanda tiga kecamatan, tapi dua kecamatan di antaranya merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Fajar Bayzuri dan PT Sawit Nagan Raya Makmur dengan total lahan terbakar sekitar 20,5 ha.

"Sebagai besar area yang terbakar di daerah, memang sudah berhasil dipadamkan. Tapi kita masih membutuhkan bantuan 10 pompa air, 50 rol selang, cairan peresap, dan alat-alat pemukul api," katanya.

"Kami telah sampaikan ke Bapak Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Doni Monardo pekan ini, terkait hambatan di lapangan," tegas Dadek.

Komandan Kodim 0116 Nagan Raya, Letkol Kavaleri Nanak Yuliana pekan ini mengaku, jajaran TNI dari kodim setempat bersama BPBD Nagan Raya telah mengendalikan karhutla yang terjadi pada dua kecamatan di kabupaten tersebut.

Ia mengatakan kebakaran telah melanda lahan seluas 20 ha lebih di Desa Cot Mue, Kecamatan Tadu Raya dan Desa Kuala Tripa, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

"Kebakaran di Desa Cot Mue, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya sudah padam," tegasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memperkirakan, angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah di provinsi tersebut hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh Zakaria Ahmad mengatakan rata-rata kecepatan angin berkisar 10-30 kilometer per jam baik siang maupun malam hari.

"Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan kumulonimbus,” katanya.

Baca juga: TNI dan BPBD berhasil kendalikan Karhutla di Nagan Raya Aceh

Baca juga: Kebakaran hutan di Aceh Barat mulai padam

Baca juga: Aceh Barat bentuk kelompok masyarakat peduli gambut cegah Karhutla

 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019